Mengungkap Asal Usul Nama Sasak, Ini 8 Teori yang Menceritakan Sejarah Pulau Lombok

Jumat 09-08-2024,07:03 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

6. Tongtong Perunggu di Bali

Direktorat Jenderal Kebudayaan Provinsi Bali mengungkapkan bahwa di Pujungan Tabanan Bali terdapat sebuah tongtong perunggu yang dikeramatkan dan bertuliskan "Sasak dana prihan, srih javanira". 

Tulisan ini diperkirakan dibuat setelah masa pemerintahan Anak Wungsu pada abad ke-12 Masehi. 

Bukti ini menunjukkan bahwa nama Sasak telah dikenal dan dihormati sejak lama, bahkan di luar Pulau Lombok.

BACA JUGA:Tragedi Sejarah: Dampak Serangan Inggris di Bengkulu pada Abad ke-19

7. Pulau Meneng: Lombok yang Sepi

Dalam babad Sangupati, Pulau Lombok pernah dikenal dengan sebutan "Pulau Meneng", yang berarti sepi. 

Hal ini mungkin merujuk pada kondisi pulau yang tenang dan terpencil pada masa lalu, sebelum menjadi pusat kehidupan yang ramai seperti sekarang.

8. Sasak dan Lombok: Satunya Kelurusan

Terakhir, hubungan antara Sasak dan Lombok tak dapat dipisahkan. 

Dalam beberapa sumber, disebutkan bahwa kata "Sasak" dan "Lombok" berasal dari frase "Sa'sa'Loombo", di mana "sa'" berarti satu dan "lombo'" berarti lurus. 

BACA JUGA:Desa Trowulan: Destinasi Wisata Sejarah untuk Mengungkap Keagungan Majapahit

Dengan demikian, Sasak Lombok dapat diartikan sebagai "satu-satunya kelurusan", menggambarkan kesatuan dan keutuhan identitas yang dimiliki oleh masyarakat Sasak di Pulau Lombok.

Meskipun asal usul nama Sasak masih menjadi perdebatan, berbagai teori yang ada menunjukkan betapa kaya dan kompleksnya sejarah dan budaya masyarakat ini. 

Dari hutan belantara yang rapat hingga rakit bambu, dari kitab suci hingga tradisi lisan, setiap teori memberikan wawasan baru tentang bagaimana identitas Sasak terbentuk dan berkembang seiring waktu. 

Yang pasti, nama Sasak bukan hanya sebuah label, tetapi juga cerminan dari perjalanan panjang dan beragam dari sebuah komunitas yang telah bertahan dan berkembang di Pulau Lombok selama ribuan tahun.

Kategori :