Kampung Kapitan Palembang, Jejak Pertama Keturunan Tionghoa

Selasa 06-08-2024,18:55 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

PALEMBANG, PAGARALAMPOS.COM - Kampung Kapitan telah lama menjadi kawasan bernilai sejarah di Palembang. Perkampungan ini merupakan tempat pertama kali menetapnya masyarakat keturunan Tionghoa di Palembang pada saat Kota Pempek masih berupa wilayah jajahan.

Kawasan di tepian Sungai Musi ini kini menjadi objek wisata. Meskipun desa Kapitan mempunyai nilai sejarah dan sering dikunjungi, sayangnya desa ini kurang mendapat perhatian dan banyak diabaikan.


Foto : Keturunan terakhir di Kampung Kapitan.--National Geographic

Desa Kapitan terletak di kawasan padat penduduk. Lokasinya di Kelurahan 7 Ulu SU I, ujung Jl KH Azhari, sebelah Pasar Tradisional 7 Ulu. Kampung Kapitan terlihat dari atas Jembatan Ampera.

Kampung Kapitan berjarak kurang lebih 10 menit dari pusat kota dengan kendaraan roda dua. Jika Anda tidak memiliki mobil sendiri, Anda dapat mencapai Kampung Kapitan dengan angkutan umum atau ojek.

BACA JUGA:Silsilah Kampung Kapitan di Palembang, Sejak Zaman VOC hingga Hindia Belanda

Didi, warga Kampung Kapitan, mengatakan nilai seni dan budaya Kampung Kapitan terletak pada struktur rumah di sana.

Rumah-rumah di kawasan ini mempunyai dua pengaruh budaya: budaya Tionghoa dan budaya Palembang.

Anda dapat menikmati budaya Tionghoa dari dalam rumah atau dari teras Anda.

Mulyadi, Kapitan Joa Ham Him generasi ke-13, membersihkan replika batu nisan leluhurnya di Rumah Abu, Kampung Kapitan, Desa Ulu 7, Kecamatan SU I, Palembang.

BACA JUGA:Sejarah Sang Kapitan Cina di Palembang, Peristirahatan Terakhirnya di Tepian Musi

Sedangkan dalam adat istiadat palembang, rumah dibangun seperti limas dan terdapat tiang-tiang yang menopang rumah tersebut.

"Rumah-rumah di sini sebagian besar terbuat dari kayu. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa di antaranya kini terbuat dari beton," kata Didi, dikutip laman national geograpich.

Desa Kapitan menawarkan banyak hal. Bangunan pagoda batu sangat mengesankan.

Menara batu ini berdiri di tengah lapangan yang tertutup tembikar di Desa Kapitan, tingginya kurang lebih 2,5 meter.

Kategori :