PAGARALAMPOS.COM - Di tengah hutan-hutan lebat Sulawesi Selatan, terdapat sebuah suku yang memelihara tradisi dan kebudayaan yang unik, yakni Suku Kajang dengan Berpakaian Serba Hitam .
Dikenal juga dengan sebutan ‘Orang Ammatoa’ yang berarti ‘orang yang hidup selaras dengan alam’, Suku Kajang merupakan contoh menakjubkan dari masyarakat yang tetap setia pada adat dan cara hidup mereka meskipun tertekan oleh modernisasi.
Warisan Tradisi dan Kesederhanaan
Salah satu aspek paling mencolok dari kehidupan Suku Kajang adalah pakaian tradisional mereka yang serba hitam.
BACA JUGA:Makna di Balik Ornamen Cicak dan Empat Payudara Pada Rumah Bolon Suku Batak, Ini Penjelasannya!
BACA JUGA: Unik! Suku Wodaabe Punya Tradisi Menculik Istri Orang dengan Adu Gigi Putih, Ini Dia Penjelasannya!
Pilihan warna ini bukan hanya sekedar gaya, tetapi merupakan simbol dari kesederhanaan dan penolakan terhadap pengaruh luar yang dapat mengganggu keseimbangan hidup mereka.
Warna hitam pada pakaian mereka menggambarkan komitmen mereka terhadap prinsip adat dan upaya untuk menjaga agar kehidupan mereka tetap murni dari gangguan dunia luar.
Pakaian hitam ini juga melambangkan rasa hormat terhadap tradisi dan alam.
Dalam pandangan mereka, warna hitam adalah perwujudan dari kedamaian dan keharmonisan dengan lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dalam Suku Pasemah! Etnis Yang Mendiami Sekitaran Gunung Dempo Sumsel dan Bengkulu
BACA JUGA:Sejarah Kolonial di Indonesia, Benarkah Belanda Untung Besar Selama Penjajahan
Masyarakat Kajang percaya bahwa hidup dalam kesederhanaan memungkinkan mereka untuk lebih dekat dengan alam dan memahami kekuatan serta keajaiban yang ada di sekitar mereka.
Pasang: Aturan Hidup yang Berkelanjutan
Penting untuk dicatat bahwa kehidupan sehari-hari Suku Kajang diatur oleh sistem adat yang dikenal sebagai ‘Pasang’.