Setelah agama Islam menyebar pada abad 15, Orang Bajo mulai bermigrasi ke selatan, menyebar lagi hingga wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Masa selanjutnya, Bajo menyebar lebih luas hingga Nusa Tenggara.
BACA JUGA:Melihat Eksotisme Labuan Bajo yang Punya Spot Wisata Andalan!
"Tapi semua itu tetap masih hipotesis," kata Grange. "Saya juga agak bingung, bagaimana bisa satu suku awalnya tinggal di satu daerah bisa tiba-tiba pindah semua membawa anak istri hanya untuk berdagang?" tanyanya.
Tony Rudyansjah, antropolog dari Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa bisa saja Orang Bajo memang berasal dari Barito dan bermigrasi untuk berdagang ke wilayah utara Indonesia.
Sebab masa keemasan perniagaan di Nusantara itu sebenarnya abad ke-8, bukan abad ke-15 seperti yang sering kita duga.
"Karena masa keemasan perdagangan itu, maka masuk akal bila Orang Bajo pindah ke utara. Perdagangan yang maju memang ada di utara," katanya.
Turut hadir dalam seminar untuk menyampaikan makalah lain tentang Masyarakat Buton, Tony mengungkapkan bawah perpindahan Orang Bajo mungkin secara sukarela.
BACA JUGA:Ekplorasi Labuan Bajo, 4 Tempat Wisata Terbaik yang Menawarkan Pemandangan Luar Biasa
Namun, dia sendiri juga percaya bahwa masih dibutuhkan penelitian untuk mengungkap asal-usul orang Bajo.
Dengan ketersediaan hipotesis berdasarkan kajian linguistik, peneliti Lembaga Eijkman Herawati Sudojo percaya bahwa asal-usul Orang Bajo bisa dipecahkan dengan penelitian genetika molekuler.
Kita bisa ambil sampel DNA Orang Bajo dari wilayah Kalimantan, Sulawesi sampai Filipina lalu kita bandingkan. Akan bisa kita ketahui nanti apakah hipotesis itu benar" katanya. "Atau kita mungkin nanti bisa katakan Bajo itu bukan Orang Johor.
Saat ini, Lembaga Eijkman baru mengambil sampel DNA Orang Bajo yang tinggal di Kalimantan. Pengambilan sampel dilakukan beberapa waktu lalu bersamaan dengan pengambilan sampel DNA orang Dayak Maanyan.
BACA JUGA:Pesona Labuan Bajo, 4 Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia yang Wajib Dikunjungi
Bagi Herawati, penelitian DNA suku Bajo bukan hanya akan memecahkan asal-usul suku melainkan juga memberikan gambaran tentang persebaran manusia ke tempat lain, seperti di Madagaskar.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan beberapa tahun lalu, Orang Madagaskar dinyatakan berasal dari 28 perempuan Dayak Maanyan yang bermigrasi.
"Petunjuknya adalah adanya kesamaan bahasa dan budaya antara Dayak Maanyan dan Madagaskar," katanya.