Gambus Selodang: Jejak Warisan Musik Tradisional Riau yang Abadi

Jumat 06-09-2024,14:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Selain itu, alat musik ini sering dimainkan dalam acara-acara sosial seperti pernikahan, syukuran, penyambutan tamu, dan perayaan keagamaan.

Cara memainkan alat ini melibatkan tangan kanan untuk memetik dawai dan tangan kiri untuk mengatur nada di bagian leher.

Pengakuan dan Pengembangan di Masa Depan

Pengakuan resmi gambus selodang sebagai Warisan Budaya Tak Benda mencerminkan betapa pentingnya alat musik ini dalam mempertahankan identitas budaya lokal. Pengakuan tersebut membuka peluang untuk mengembangkan seni dan budaya di Siak serta Riau secara lebih luas.

Beberapa langkah penting untuk melestarikan warisan ini meliputi:

- Peningkatan Pertunjukan: Memperbanyak kesempatan untuk menampilkan gambus selodang dalam acara-acara besar.

- Pelatihan Generasi Muda: Melibatkan generasi muda dalam pembelajaran dan pengembangan seni gambus selodang agar warisan ini terus hidup.

- Inovasi Promosi: Menggabungkan unsur tradisional gambus selodang dengan hiburan modern untuk menarik perhatian generasi muda.

Gambus selodang tidak hanya merupakan alat musik tradisional, tetapi juga simbol kekayaan budaya Melayu di Siak. Melalui pengakuan dan pelestarian, warisan budaya ini diharapkan dapat terus berkembang dan berkontribusi pada pengetahuan budaya Indonesia secara lebih luas.

BACA JUGA:Mengungkap Warisan Budaya Suku Simalungun: Tradisi dan Filosofi yang Menginspirasi

BACA JUGA:Menelusuri 9 Tempat Bersejarah Terpenting di Indonesia: Dari Warisan Budaya hingga Situs Warisan Dunia

BACA JUGA:Suku Sikumbang di Tanah Minangkabau: Warisan Budaya dan Sejarah yang Tak Terlupakan

BACA JUGA:Menelusuri Warisan Budaya Suku Batin Jambi: Cara Rumah Adat Kampung Lamo Bertahan dan Berkembang

Kategori :