Gambus Selodang: Jejak Warisan Musik Tradisional Riau yang Abadi

Jumat 06-09-2024,14:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Pada tahun 2020, gambus selodang Siak diakui sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda oleh pemerintah.

Alat musik ini memainkan peran penting dalam budaya Melayu di Siak, Provinsi Riau, terutama dalam pertunjukan tradisional yang diadakan di Istana Siak.

Gambus Selodang Siak: Sebuah Pengenalan

Gambus selodang adalah alat musik tradisional berdawai tujuh, di mana enam dawai dipasangkan dan satu dawai tunggal menghasilkan nada paling rendah.

Berbeda dengan gitar, alat musik ini tidak menggunakan fret, sehingga nada dihasilkan dari pitch yang diposisikan secara manual oleh pemain.

Alat musik ini dikenal dengan bentuknya yang lebih panjang dan resonator yang tebal.

Gambus selodang biasanya terbuat dari pohon nangka dan kayu leban, dengan bagian depannya dilapisi kulit kambing untuk menghasilkan suara yang khas.

 Proses Pembuatan dan Keunikan Desain

Proses pembuatan gambus selodang membutuhkan keahlian tangan yang tinggi, melibatkan teknik pahatan dan tarahan.

Salah satu pengrajin terkenal adalah Tengku Firdaus dari Sungai Apit.

Ciri khas desainnya termasuk kepala yang sering kali berbentuk seperti kuda laut, naga, atau burung serindit.

Bagian pemutar dawainya sering dihias dengan bentuk buah nipah atau belimbing, sementara bagian ekornya memiliki lekukan khas yang menambah keunikan alat musik ini.

Peran dalam Budaya dan Tradisi

Gambus selodang berperan penting dalam berbagai pertunjukan budaya Melayu, termasuk sebagai pengiring tarian zapin.

Kategori :