PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Sriwijaya adalah sebuah kerajaan maritim yang didirikan pada abad ke-7 oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Terletak di tepian Sungai Musi, di wilayah Palembang, Sumatera Selatan, kerajaan ini memainkan peran penting dalam sejarah Nusantara.
Pusat pemerintahan Sriwijaya berada di antara Bukit Seguntang dan Sabokingking, tepatnya di sekitar situs Karanganyar, yang sekarang dikenal sebagai Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.
Sebagai kerajaan Buddhis, Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka. Di bawah pemerintahan raja-raja seperti Dapunta Hyang Sri Jayanasa (671-728 M), Indrawarman (702 M), dan Balaputradewa (856 M), kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya.
Namun, Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11 dan akhirnya runtuh pada abad ke-12.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Sriwijaya termasuk serangan dari Colamandala, pemisahan wilayah kekuasaan, dan penyebaran ajaran Islam.
Khususnya, serangan oleh dinasti Chola yang dipimpin oleh Raja Rajendra Chola I pada tahun 1017 dan 1025 menyebabkan kerugian besar dan hilangnya beberapa wilayah penting Sriwijaya.
Peninggalan penting dari Kerajaan Sriwijaya yang masih ada hingga saat ini meliputi:
1. Candi Muara Takus
Terletak di Riau, candi ini adalah satu-satunya candi bercorak Buddha di wilayah tersebut. Dibangun pada abad ke-11, kompleks ini terdiri dari beberapa bangunan seperti candi sulung, candi bungsu, mahligai stupa, dan palangka.
2. Candi Muaro Jambi
Terletak di Jambi, kompleks candi ini adalah yang terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan area seluas 3981 hektar. Didirikan sekitar abad ke-11, candi ini juga diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 2009.
3. Candi Biaro Bahal
Berada di Sumatera Utara, candi ini dikenal karena struktur bata merahnya dan merupakan kompleks yang mencakup beberapa bangunan.
4. Candi Kota Kapur
Candi ini berkaitan erat dengan Prasasti Kota Kapur dan dibangun untuk melindungi wilayah dari serangan kapal-kapal perompak.