Mengupas Kisah Daha yang Muncul Jadi Ibu Kota Setelah Majapahit Runtuh

Senin 29-07-2024,15:35 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM – Sejarah Nusantara selalu menyimpan kisah-kisah menarik tentang kerajaan-kerajaan besar yang pernah berjaya di masa lampau. 

Di antara kerajaan-kerajaan tersebut, Kediri dan Majapahit sering kali menjadi pusat perhatian.

Namun, ada kisah menarik yang menyebutkan bahwa kedua kerajaan ini pernah berada di bawah pengaruh sebuah entitas yang disebut Keling. 

Kisah ini diambil dari berbagai sumber sejarah, termasuk prasasti Jiyu dan catatan sejarawan Portugis, Tomé Pires.

 

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan

Pengaruh Keling dalam Sejarah Kediri dan Majapahit

Menurut prasasti Jiyu, gelar yang disandang oleh Bhatara Keling Girindrawardhana Dyah Ranawijaya mencakup Sri Wilwatiktapura-Janggala-Kadiri Prabhu Natha. 

Gelar ini menunjukkan bahwa Kediri dan Majapahit pernah berada di bawah pengaruh Keling. 

Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, yang juga dikenal sebagai penguasa Majapahit setelah wafatnya Sang Prabhu Giripati Prasuta Bhupati Ketubhuta Dyah Suraprabhawa pada tahun 1478, memindahkan ibu kota dari Majapahit ke Keling.

BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!

 

Masa pemerintahan Dyah Ranawijaya ini menandai perubahan penting dalam sejarah Majapahit. 

Ketika Majapahit tidak lagi berfungsi sebagai ibu kota kerajaan, Keling mengambil alih peran tersebut. 

Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai berapa lama Keling menjadi ibu kota, diperkirakan peran ini berlangsung setidaknya hingga tahun 1486, masih di bawah pemerintahan Girindrawardhana Dyah Ranawijaya.

Kategori :