Mangkujiwo 2, Film Horor Mistis yang Penuh Darah dan Pertanyaan
PAGARALAMPOS.COM - Mangkujiwo menjadi salah satu contoh film horor Indonesia yang laku keras di pasaran. Film pertamanya sudah tayang pada Januari 2020 lalu.
Sementara itu film keduanya yaitu Mangkujiwo 2 juga sudah tayang pada Januari 2023 lalu. Sinopsis film Mangkujiwo 2 tentu harus Anda simak.
Sinopsis dari film horor Mangkujiwo 2 ini akan melanjutkan film Mangkujiwo 1. Film horor Indonesia satu ini tentunya sangat menarik dan tidak boleh sampai Anda lewatkan.
Apalagi jika Anda termasuk orang yang menyukai film horor buatan tanah air. Di Indonesia sendiri, memang banyak sekali film horor yang tayang di bioskop.
Hal ini tentu saja menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia memang banyak yang menyukai film horor.
BACA JUGA:Sinopsis Bayi Ajaib, Film Horor yang Diperankan Vino G Bastian
Sinopsis Film Mangkujiwo 2
Mangkujiwo 2 adalah film garapan sutradara Azhar Kinoi Lubis bersama MVP Pictures. Film ini akan melanjutkan kisah sebelumnya dalam Mangkujiwo 1.
Tepatnya yaitu melanjutkan kisah mengenai 2 tokoh bernama Brotoseno dan Tjokro Kusumo. Keduanya saling bermusuhan dan berseteru untuk memperebutkan loji pusaka.
Permusuhan tersebut pun sampai membuat keduanya menyimpan dendam satu sama lain. Pada film sebelumnya, Mangkujiwo 1 Tjokro Kusumo meninggal secara misterius.
Kematiannya yang misterius ini juga akan menjadi sorotan dalam sinopsis film Mangkujiwo 2 ini. Film ini juga akan mengisahkan Brotoseno yang masih menyimpan hasrat untuk membalaskan dendam.
BACA JUGA:Sinopsis Film Switch, Pertukaran Hidup Antara Aktor dan Manajer
Brotoseno ingin membangkitkan Kuntilanak melalui medium pesugihan. Saat itu pada tahun 70-an, sekte Mangkujiwo sudah menjadi organisasi yang besar.
Mangkujiwo sendiri merupakan sekte yang memelihara kuntilanak sebagai medium pesugihan, pengikutnya juga sudah sangat banyak.
Kemudian seorang tokoh yaitu Karmila memiliki maksud lain yang mungkin membahayakan sekte. Karmila juga memperingatkan Brotoseno bahwa Mangkujiwo tidak memiliki senjata tanpa kuntilanak.