Dari kepuyangan ini, setelah Perang Abung (1400 M) antara dinasti Paksi Pak dari Sekala Brak dengan Orang Abung, mereka menyebar mendirikan kepuyangan baru, seperti Kepuyangan Banton dipimpin oleh Pu Hyang Ratu Penghulu, dan Kepuyangan Pulau Negara dipimpin oleh Pu Hyang Umpu Ratu yang menurunkan Marga Buay Pemuka Peliung.
6. Kepuyangan keenam dipimpin oleh Pu Hyang Jati Kramat, pendiri daerah Bunga Mayang atau Marga Bunga Mayang Komering, yang namanya berasal dari Permaisurinya yang keluar/datang dari Bunga Mayang Pinang (Peri Bunga Pinang).
7. Kepuyangan ketujuh dipimpin oleh Pu Hyang Umpu Sibala Kuang/Puhyang Daya, awalnya menempati daerah Mahanggin. Setelah Perang Abung, keturunan Pu Hyang Umpu Sibala Kuang mendirikan marga di sekitarnya, seperti Marga Buay Rawan berpusat di Mahanggin, Marga Buay Sandang berpusat di Negeri Batin, dan Marga Buay Runjung berpusat di Blambangan.
Beberapa marga keturunan dari marga-marga tersebut seperti Marga Kiti, Marga Lengkayap, dan lainnya.
Nama marga/kepuyangan ini menggunakan nama Buay/Kebuayan, istilah yang dibawa oleh orang Sakala Bhra baru (generasi Paksipak atau penerus Sakala Bhra).
Setelah pengusiran orang Abung dari daerah Komering, dari Kepuyangan Umpu Sibala Kuang/Puhyang Daya inilah cikal bakal Suku Daya atau Jelma Daya terbentuk.