PAGARALAMPOS.COM - Desa Napal Licin, terletak di Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa.
Desa ini berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga jejak peradaban ribuan tahun yang lalu.
Warisan Megalitikum dan Legenda Si Pahit Lidah
Di Desa Napal Licin terdapat berbagai bukit yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat, seperti Bukit Sabit, Bukit Batu, Bukit Karangnato, Bukit Payung, dan Bukit Semambang.
Semua bukit ini terhubung dengan legenda Si Pahit Lidah, seorang tokoh sakti yang dipercaya pernah hidup di masa lampau.
Menurut legenda, Si Pahit Lidah memiliki kekuatan untuk menyumpah sesuatu menjadi batu.
Di desa ini terdapat dua batu peninggalan peradaban megalitikum, yaitu Batu Larung yang disebut warga sebagai "Batu Kuning" dan Batu Megas berbentuk segi empat.
Batu Megas ini ditemukan di pemakaman desa oleh Asnawi, seorang pendidik dan pelestari budaya lokal. Batu ini memiliki panjang 192 cm, lebar 97 cm, dan tebal 42,5 cm.
Cerita dan Kepercayaan Lokal
Asnawi menceritakan legenda leluhurnya yang beristirahat di Batu Megas. Saat menggigit bungkus nasi, hutan di Bukit Sabar terbakar karena ulah jin penunggu hutan.
BACA JUGA:Dijuluki Negeri Seribu Megalit, Benarkah Kebanyakan Batu di Lahat ini Hasil Kutukan Si Pahit Lidah?
Nenek moyangnya kemudian berkelahi dengan para jin di Bukit Sabit dan akhirnya disandera. Nasi yang dibawa leluhurnya berubah menjadi batu karena kutukan.
Batu Kuning memainkan kata-kata yang memiliki cerita tersendiri. Ketika nenek Asnawi meninggal dunia, pengantar jenazah beristirahat di tengah perjalanan karena hujan turun tiba-tiba.
Si Pahit Lidah datang dan menyumpah keranda neneknya menjadi batu. Batu ini dipercaya keramat oleh masyarakat desa, dan siapa pun yang berani tidak menghormatinya akan mendapatkan nasib buruk.