PAGARALAMPOS.COM - Di medan perang yang dipenuhi debu dan jeritan, Jenghis Khan berdiri tegak, mengamati pasukannya dengan mata tajam.
Dengan isyarat satu tangan, dia memulai simfoni kehancuran. Badai anak panah menari-nari di langit, membawa pesan takdir dari bangsa Mongol kepada musuh.
Itu bukan sekedar serangan. Itu adalah strategi perang yang sangat sempurna sehingga hampir mustahil untuk gagal.
Dalam keheningan yang tiba-tiba, satu-satunya suara yang terdengar hanyalah suara anak panah yang melesat ke langit, menjanjikan kemenangan.
Tentara Mongol, yang terlatih dalam taktik militer, menunggu dengan sabar, bersiap untuk menindaklanjuti serangan mematikan pertama dengan serangan yang lebih dahsyat.
BACA JUGA:Sejarah Perang Salib, Pasukan Mongol Penantang Baru, Konon Menguasai Negeri Muslim
Dalam artikel ini, kita akan mengungkap rahasia di balik taktik militer Jenghis Khan yang sukses dan mengeksplorasi bagaimana badai panah menjadi sarana kemenangan dalam banyak pertempuran.
Anda juga dapat melihat mengapa strategi ini menjadi bahan kajian dan pujian selama berabad-abad.
Sistem Organisasi Angkatan Darat yang Unik
Strategi dan taktik militer bangsa Mongol sangat penting dalam penaklukan dan pertahanan wilayah.
Mereka mempunyai sistem organisasi militernya sendiri dimana setiap prajurit merupakan bagian dari unit yang lebih besar.
Dan masing-masing unit ini terdiri dari sejumlah prajurit berdasarkan kelipatan 10.
Misalnya pasukan kecil terdiri dari 10 prajurit (perkotaan), sedangkan pasukan besar terdiri dari 100 prajurit (jagun), 1.000 prajurit (minhan), dan 10.000 prajurit (tumen).
Setelah Jenghis Khan terpilih sebagai pemimpin tertinggi, dia mengubah struktur ini untuk mengurangi kesetiaan yang berlebihan terhadap suku dan meningkatkan kesetiaan terhadap dirinya sendiri dan negara.