JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Staf Khusus Menteri Agama Nuruzzaman Bidang Radikalisme dan Intoleransi memuji pendekatan deradikalisasi Densus 88 polisi antiterorisme pasca pembubaran Jemaah Islamiyah (JI).
“Kami mengapresiasi kerja Densus88 AT Polri, deradikalisasi dan soft pendekatan dalam meraih kesuksesan hingga Jemaah Islamiyah dibubarkan dan kembali ke pangkuan NKRI,” kata Nuruzzaman, Jumat (07/05) menegaskan. /2024) di Jakarta. .
Sementara itu, JI mengumumkan pembubarannya dan bergabung kembali dengan negara kesatuan Republik Indonesia di Bogor pada tanggal 30 Juni 2024.
Pembubaran JI diumumkan melalui rekaman video yang memuat pernyataan hasil kesepakatan pertemuan tingkat tinggi.
BACA JUGA:Densus 88 Tangkap 8 Teroris Jamaah Islamiyah Poso, Ternyata Pelaku Memiliki Peran Misi Berbeda
Dengan pimpinan lembaga pendidikan dan pesantren yang terafiliasi dengan Al-Jamaa Al-Islamiyah.
Selain itu, Nuruzzaman berharap Densus 88 terus mengawal proses deradikalisasi ini dan mampu menjangkau basis simpatisan JI.
Pejabat JI mengatakan selama ini mereka salah dan pemahaman mereka juga salah.
``Sikap tegas JI untuk kembali ke NKRI patut diapresiasi, dan menurut saya tidak akan seperti HTI,'' kata Bib Zaman, pejabat senior Kementerian Agama dan Pendidikan Islam. Departemen
Menteri Agama dalam keterangannya kepada pemangku kepentingan dan pejabat khusus menghimbau sejumlah besar pesantren yang berafiliasi dengan JI untuk melaksanakan proses pembinaan.
Pondok pesantren dan lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan JI pun sudah menyatakan niatnya untuk menggunakan kurikulum yang dikembangkan negara.
``Hal ini memerlukan keterlibatan pejabat tinggi Kementerian Agama,'' kata pria yang akrab disapa Bib Zaman.
“Proses dan pendekatan kepemimpinan harus kita lanjutkan agar JI tidak kembali lagi ke NKRI hanya di level pimpinan saja, tapi juga seluruh anggota di akar rumput,” tegasnya.
Enam pernyataan posisi diserahkan atas nama 16 orang yang diidentifikasi dalam rekaman video.