PAGARALAMPOS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagar Alam tengah melaksanakan langkah penting dalam upaya penanggulangan bencana dengan menyusun naskah akademik untuk rencana Peraturan Daerah (Perda) tentang Penanganan Bencana.
Penyusunan ini dilakukan melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak terkait, dengan fokus utama pada konsep "Sistar Pancala." Sistar Pancala merupakan sebuah strategi penanggulangan bencana yang dirancang khusus untuk Kota Pagar Alam, dengan memperhatikan kondisi geografis dan potensi bencana yang ada di wilayah tersebut. Dalam upaya ini, BPBD Kota Pagar Alam menggandeng instansi pemerintah, akademisi, organisasi non-pemerintah, serta masyarakat untuk memastikan naskah akademik yang disusun memiliki dasar yang kuat dan komprehensif.
BACA JUGA:Media Vietnam Soroti Kekalahan Vietnam dari Timnas U-16 Indonesia dalam ASEAN Cup U-16 2024
Kepala BPBD Kota Pagar Alam, Jon Hasman SIP MM, menyatakan bahwa penyusunan naskah akademik ini merupakan langkah awal yang krusial untuk membentuk kebijakan penanggulangan bencana yang efektif dan berkelanjutan.
"Kami berupaya melibatkan semua pemangku kepentingan, dari pemerintah hingga masyarakat, agar Perda yang nantinya terbentuk benar-benar mampu mengatasi berbagai potensi bencana di Kota Pagar Alam," ujarnya. Penyusunan naskah akademik ini tidak hanya mengandalkan data dan riset, tetapi juga pengalaman praktis dari berbagai pihak yang terlibat langsung dalam penanggulangan bencana.
BPBD mengadakan serangkaian diskusi dan lokakarya dengan melibatkan para ahli di bidang kebencanaan, perwakilan organisasi masyarakat, dan tokoh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Sejarah Alat Tenun, Mengubah Peradaban Dunia Melalui Kreasi Kain Pakaian
"Proses ini bertujuan untuk menggali berbagai perspektif dan solusi inovatif yang dapat diterapkan di Kota Pagar Alam," ungakap Jon hasman. Konsep Sistar Pancala sendiri didasarkan pada lima pilar utama, yaitu Pencegahan, Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Pengurangan Risiko.
Kelima pilar ini saling terkait dan membentuk sistem yang terpadu dalam menghadapi bencana. Misalnya, dalam pilar Pencegahan, BPBD fokus pada upaya mitigasi melalui peningkatan infrastruktur tahan bencana dan edukasi kepada masyarakat.
BACA JUGA:Kehadiran Militer Meningkat di Perbatasan, Rusia Ancam NATO
"Sedangkan dalam pilar Kesiapsiagaan, pelatihan dan simulasi rutin dilakukan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dan petugas dalam menghadapi situasi darurat," tandasnya. Dalam penyusunan naskah akademik ini, BPBD juga menekankan pentingnya integrasi antara teknologi dan kearifan lokal.
Teknologi digunakan untuk pemantauan dan prediksi bencana, sementara kearifan lokal diimplementasikan dalam strategi adaptasi masyarakat.
Contohnya, penggunaan sistem peringatan dini berbasis teknologi dipadukan dengan pengetahuan lokal tentang tanda-tanda alam yang sering kali lebih cepat direspon oleh masyarakat.
BACA JUGA:Carut Marut PPDB Sumsel, Pj Gubernur Elen Setiadi Tunggu Laporan Kadisdik
Selain itu, BPBD juga bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan untuk melakukan penelitian dan pengembangan terkait penanggulangan bencana.