Situs Megalith Pagar Alam: Mengungkap Sejarah dan Misteri Prasejarah Sumatera Selatan

Minggu 18-08-2024,10:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Perhiasan Beghibu dan Tradisi Kematian

Dalam upacara kematian, masyarakat prasejarah Pagar Alam mengenakan perhiasan adat yang dikenal sebagai "beghibu," berupa subang atau anting-anting yang dihiasi berlian.

Perhiasan ini bukan hanya simbol penghormatan tetapi juga lambang status sosial, mencerminkan kompleksitas struktur sosial dan budaya pada masa itu.

Situs Manusia Dililit Ular: Legenda dan Arca

Di Desa Tanjung Aro terdapat Situs Manusia Dililit Ular, yang menurut legenda lokal, merupakan sepasang kekasih yang dikutuk menjadi arca oleh seekor ular besar karena melanggar adat istiadat.

Arca ini menjadi simbol dari nilai-nilai dan norma sosial masa itu, menggambarkan kepercayaan dan cerita tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi.

 Pentingnya Pelestarian Warisan Megalitik

Meskipun banyak artefak megalitik yang telah rusak atau terkubur, pelestarian situs-situs ini sangat penting.

Setiap batu dan struktur di Pagar Alam adalah bagian dari warisan yang menceritakan kehidupan, kepercayaan, dan budaya masyarakat prasejarah.

Pelestarian ini tidak hanya merupakan tanggung jawab moral tetapi juga penting untuk memahami dan menghargai warisan leluhur.

Warisan megalitik Pagar Alam adalah jendela ke masa lalu yang kaya dan penuh misteri.

Dari arca hingga tradisi pemakaman, setiap elemen tidak hanya menceritakan sejarah tetapi juga kehidupan dan keabadian.

Menjaga dan melestarikan warisan ini adalah tugas penting dalam membangun identitas nasional dan memastikan nilai-nilai leluhur tetap terjaga di tengah perubahan zaman.

Mari kita terus menghormati dan merawat warisan megalitik Pagar Alam sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa kita.

 

Warisan Megalithik Pagar Alam: Jembatan Menuju Zaman Pra-Sejarah di Sumatera Selatan

Kategori :