Harta Karun Tersembunyi: Mengungkap Peradaban Kuno Berusia 2.000 Tahun di Kazakhstan

Rabu 04-09-2024,22:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Tim peneliti di Kazakhstan baru-baru ini menemukan harta karun berusia lebih dari 2.000 tahun, yang memberikan gambaran baru tentang hubungan perdagangan dan diplomatik di masa lalu.

Artefak yang ditemukan di wilayah Turkestan ini meliputi perhiasan emas, mata panah, cermin perunggu besar, dan benda-benda lain yang diperkirakan berasal dari masa peradaban Kangju, yang menguasai wilayah tersebut dari abad ke-5 SM hingga abad ke-4 Masehi.

Menurut Alexander Podushkin, seorang arkeolog dari Universitas Ozbekaly Shanibekov yang memimpin ekspedisi ini, Kangju merupakan peradaban yang kaya akan pengaruh dari berbagai budaya, termasuk Sarmatians, Xiongnu, dan Saka.

Penemuan ini memberikan bukti lebih lanjut tentang posisi strategis Kangju di sepanjang Jalur Sutra Besar, yang menghubungkan Tiongkok dengan kawasan Mediterania.

Artefak ini juga menunjukkan adanya hubungan diplomatik dan perdagangan yang erat dengan kerajaan-kerajaan besar pada masanya, termasuk Roma, Bizantium, Kekaisaran Kushan, dan Tiongkok.

Salah satu temuan menarik adalah cermin perunggu besar yang diperkirakan berasal dari Dinasti Han di Tiongkok (206 SM - 220 M).

Ini menegaskan bahwa perdagangan barang-barang mewah melintasi jarak yang sangat jauh pada masa itu.

Selain itu, perhiasan berbentuk bulat yang ditemukan juga mengungkapkan tingkat kemakmuran dan pengaruh budaya di wilayah Eurasia selama periode tersebut.

Tim peneliti melakukan penggalian di tiga makam kuno di distrik Ordabashinsky dan Turkestan.

Dua dari makam tersebut sudah dijarah sebelumnya, tetapi makam ketiga masih utuh, menyimpan harta karun yang berharga.

Di antara artefak yang ditemukan, terdapat bros bergaya Romawi, manik-manik, toples tanah liat, sepatu, ikat pinggang, serta dua anting-anting emas yang diperkirakan berasal dari abad ke-1 SM.

Semua artefak ini kini dipamerkan di Museum Nasional Republik Kazakhstan di Astana, sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan warisan sejarah dan membagikan kekayaan budaya ini kepada masyarakat.

Kategori :