PAGARALAMPOS.COM - Tim medis di Gaza memastikan bahwa tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke selatan Rafah. Dua serangan udara Rafah baru-baru ini menewaskan 11 warga Gaza.
Dua bulan telah berlalu sejak tentara Israel merebut Rafah, namun tank Israel bergerak lebih jauh ke selatan Rafah dan berusaha memasuki bagian utara kota.
Salah satu serangan udara Israel menghantam pusat distribusi makanan di Kota Gaza dekat kamp pengungsi Shati. Tiga orang tewas dalam serangan Israel.
Serangan udara lainnya di dekat kota Bani Suhaila menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk mereka yang menjaga sebuah truk yang membawa bantuan kemanusiaan.
BACA JUGA:Incar Pemimpin Hamas, Militer Israel Serang Klinik di Gaza
Belum ada komentar dari Tel Aviv mengenai dua serangan udara ini. Israel sering menuduh anggota Hamas merugikan warga sipil dengan beroperasi di antara mereka.
Perang di Gaza telah berkecamuk selama lebih dari delapan bulan. Mediasi yang didukung AS belum membuahkan hasil apa pun dalam mewujudkan gencatan senjata.
Hamas menegaskan bahwa kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang di Gaza, sementara Israel menginginkan penghentian perang sampai semua anggota Hamas dibasmi.
Pada Senin, 24 Juni 2024, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa partainya sangat yakin gencatan senjata hanya dapat dicapai jika seluruh sandera dibebaskan.
BACA JUGA:Jika Meletus Perang, Objek Vital di Israel Ini Jadi Target Hizbullah
Neranyahu menyampaikan, mendukung usulan Israel, dan Presiden Joe Biden juga menyambut baik. Posisi yang tidak berubah.
"Kedua, tidak boleh ada perang sampai seluruh anggota Hamas tersingkir. Artinya tidak mengakhirinya," kata Perdana Menteri Netanyahu. .
Militer Israel sebelumnya mengeluarkan pernyataan penilaian situasi terkini di Rafah oleh komandan militer.
Laporan ini berisi informasi bahwa pasukan Israel terus memerangi sisa anggota Hamas di lapangan.
BACA JUGA:Serang Lebanon, Hizbullah Ancam Balik, Roket Jangkau Semua Wilayah Israel