Petualangan Seru ke Puncak Gunung Halau-Halau, Simbol Kekuatan Alam Kalimantan Selatan

Rabu 26-06-2024,14:35 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

Gunung Rinjani memiliki morfologi utama berupa kaldera yang berbentuk elips dengan lereng yang curam, serta kerucut gunungapi yang menempati bagian dalam kaldera. 

Selainitu, Gunung Rinjani memiliki Batuan dasar terdiri dari lava dan jatuhan piroklastik. 

Tercatat, Kawah Gunung Rinjani telah meletus sebanyak 11 kali sejak tahun 1847 hingga letusan terakhir pada tahun 2009. 

Letusan-letusan ini umumnya menghasilkan lava dan jatuhan piroklastik, menambah lapisan geologis yang kaya di sekitar gunung ini.

BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi

Sejarah letusan Rinjani tercangup dalam kejadian luar biasa yang dimulai dari tahun 1846 hingga letusan terakhir pada tahun 2009.

Letusan pertama tercatat pada tahun 1846, diikuti oleh serangkaian letusan hingga terakhir pada tahun 2009.

Pada Oktober 2004, Rinjani mengeluarkan letusan abu, dan pada tahun 2009 terjadi letusan asap berwarna coklat pekat yang mencapai ketinggian 1000 meter di atas titik letusan di G. Barujari.

Aliran lava dari letusan tersebut mengalir ke Danau Segara Anak.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093

Meskipun Rinjani adalah gunung berapi aktif, keindahan alamnya menarik banyak pendaki dan pecinta alam. 

Pendakian Rinjani menawarkan pengalaman mendebarkan dan pemandangan alam yang memukau, seperti danau dan air terjun. 

Gunung Rinjani menjadi destinasi impian bagi mereka yang mencari petualangan dan keindahan alam yang tiada duanya.

Dengan sejarah geologisnya yang kaya dan keindahan alam yang memukau, Gunung Rinjani tidak hanya menjadi landmark geografis di Pulau Lombok, tetapi juga warisan alam yang patut dijaga dan dijelajahi oleh generasi mendatang.*

 

 

Kategori :