PAGARALAMPOS.COM - Dalam menghadapi masa panen kopi yang sedang berlangsung, Camat Dempo Utara, Handra ST, menekankan pentingnya meningkatkan keamanan lingkungan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi gangguan Kamtibmas, terutama pencurian hasil panen yang memiliki nilai jual tinggi saat ini.
Dengan harga jual buah kopi mencapai angka Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram, kondisi ini membuat para petani kopi menjadi sasaran potensial bagi pelaku kejahatan.
Camat Dempo Utara memimpin inisiatif untuk mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di seluruh wilayah Kecamatan Dempo Utara.
Langkah ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah kecamatan, para lurah, ketua RT/RW, serta Bhabinkamtibmas untuk menjaga keamanan di tingkat lokal.
BACA JUGA:Tekan Inflasi, 5.404 KPM Terima Bantuan Beras di Pagar Alam
Menurut Handra ST, Langkah ini dilakukan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.
Imbauan kepada masyarakat adalah agar lebih peduli terhadap keamanan di lingkungan masing-masing.
Jika ada indikasi atau informasi terkait gangguan Kamtibmas, segera laporkan ke aparat setempat atau ke Polsek Sekincau.
Imbauan tersebut menjadi upaya preventif untuk mengurangi risiko tindakan kriminal selama masa panen kopi yang rentan ini.
BACA JUGA:Pertahanan Udara Israel Dijebol Drone Hizbullah, Begini Reaksinya
Selain memobilisasi siskamling, petani kopi juga diminta untuk melakukan langkah-langkah pencegahan di tingkat individu.
Salah satunya adalah tidak menyimpan hasil panen di tempat terbuka yang rentan terhadap aksi pencurian.
"Para petani harus lebih waspada. Menyimpan hasil panen di tempat yang aman dan tidak mencolok saat akan melakukan transaksi penjualan dapat mengurangi risiko menjadi target kejahatan," tambah Handra ST.
Dalam upaya menjaga keamanan selama panen kopi, peran aktif dari semua pihak, baik itu pemerintah setempat maupun masyarakat, menjadi kunci utama.
BACA JUGA:Penghargaan 'Sahabat PWI', Komitmen Pj Walikota Pagar Alam untuk Kebebasan Pers!