PAGARALAMPOS.COM - Setiap tahun, langit Wonosobo dihiasi oleh pesona warna-warni balon udara dalam Festival Balon Udara Wonosobo, sebuah acara yang telah mengakar kuat dalam budaya dan sejarah daerah tersebut.
Sejak pertengahan 1920-an, festival ini telah menjadi simbol kreativitas, semangat, dan kebanggaan warga Wonosobo, menggambarkan sebuah tradisi yang tak pernah pudar.
Asal Mula Festival
Cerita bermula dari seorang pangkas rambut bernama Bapak Atmo Goper, seorang seniman dari Krakal Tamanan, Karangluhur, Kertek, Wonosobo.
BACA JUGA:Inilah 6 Rekomendasi Wisata di Aceh yang Miliki Keindahan Menakjubkan
Terinspirasi oleh pendaratan balon udara berpenumpang yang pernah ia saksikan, Bapak Atmo Goper membuat balon udara pertamanya dari kertas pilus dan kertas payung pada tahun 1920-an.
Inovasinya ini segera menarik perhatian warga Dusun Krakal Tamanan, dan seiring waktu, festival balon udara mulai menyebar ke desa-desa lain di Wonosobo.
Evolusi Teknologi Balon Udara
Dengan perkembangan teknologi, bahan-bahan pembuatan balon udara juga mengalami perubahan.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Wisata Pantai Cantik yang Ada di NTB
Pada tahun 1970-an, balon plastik mulai digunakan, diikuti oleh kertas minyak pada tahun 1990-an.
Meskipun berbagai perubahan terjadi, semangat dan kecintaan warga Wonosobo terhadap festival ini tetap tidak tergoyahkan, menunjukkan ketahanan budaya lokal yang kuat.
Era Reformasi dan Perubahan Besar
Era reformasi membawa perubahan besar bagi festival ini, menjadikannya atraksi utama dalam perayaan hari jadi Kabupaten Wonosobo.
BACA JUGA:Sidoarjo Mempesona! Inilah 7 Tempat Wisata Hits yang Wajib Dikunjungi!