PAGARALAMPOS.COM - Tari Tanggai Palembang adalah salah satu warisan budaya yang kaya dan penuh makna dari Sumatra Selatan.
Tarian ini, yang awalnya digunakan dalam upacara persembahan kepada dewa-dewa, kini telah berevolusi menjadi simbol penyambutan tamu terhormat.
Keindahan gerakannya dan makna mendalam di balik setiap lentikan jari penari menjadikan Tari Tanggai sebagai salah satu kebanggaan masyarakat Palembang.
Dalam setiap pertunjukan, tarian ini tidak hanya memukau penonton, tetapi juga menghidupkan kembali sejarah dan tradisi yang telah ada sejak berabad-abad lalu.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata
BACA JUGA:Silsilah Keluarga Mahabharata, Mengungkap Asal Usul Pandawa dan Kurawa
Asal Usul dan Sejarah Tari Tanggai
Tari Tanggai adalah turunan dari Gending Sriwijaya yang menonjolkan kelentikan jari para penari.
Tarian ini telah ada sejak abad ke-17 Masehi, pada masa Kesultanan Palembang Darussalam yang didirikan oleh Belanda.
Pada masa itu, Tari Tanggai menjadi ikon perempuan zaman kerajaan. Namun, karena aturan ketat Sultan yang mengharamkan gadis atau perempuan menari, semua pertunjukan pada awalnya diperankan oleh pria.
Seiring berjalannya waktu dan perubahan peradaban, tarian ini akhirnya diperbolehkan dimainkan oleh wanita.
BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara