Seni Tari Piring, Memahami Keindahan dan Keunikan dalam Setiap Gerakan

Senin 10-06-2024,10:35 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

Tari Piring memiliki sejarah yang panjang dan kaya, dimulai sejak abad ke-12 Masehi.

Awalnya, tarian ini merupakan bagian dari tradisi pemberian persembahan kepada para dewa dengan harapan mendapat panen yang baik. 

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan

Persembahan tersebut diletakkan di atas piring dan dibawa oleh gadis-gadis yang menari untuk menghormati dewa. 

Namun, seiring masuknya Islam dan perubahan zaman, peran tarian ini berubah menjadi pertunjukan hiburan yang dipertunjukkan kepada raja dan pembesar sebagai tanda penghormatan.

- Gerakan dan Pertunjukan

Tari Piring dilakukan oleh sekelompok penari yang memegang piring di masing-masing tangan.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan

Gerakan tarian ini lincah, dinamis, bahkan cenderung akrobatik. 

Para penari menari diiringi musik yang memadukan alat musik tradisional seperti saruang, gendang, dan tarmon. 

Gerakan Tari Piring terinspirasi dari gerakan sehari-hari, aktivitas berkebun, bahkan aktivitas bercocok tanam padi, mencerminkan nilai dan tradisi masyarakat Minangkabau.

- Ciri-Ciri dan Makna

BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya

Tari Piring terkenal dengan geraknya yang indah dan dinamis. Penari biasanya mengenakan kostum berwarna merah cerah bermotif emas. 

Tarian ini biasanya dilakukan oleh jumlah penari ganjil dan menitikberatkan pada piring sebagai properti utama. 

Tari Piring mempunyai makna yang dalam, karena merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah serta rasa hormat kepada raja dan tamu.

Kategori :