PAPUA, PAGARAPAMPOS.COM - Personel gabungan TNI dan Polri melakukan razia pascateror penembakan yang dilakukan OPM.
Giat gabungan itu, tak lain untuk menjaga stabilitas di wilayah Kabupaten Paniai.
Yang melibatkan, Satgas Operasi Perdamaian Kartenz-2024, Polres Paniai, BKO Brimob Yong C. Nabile dan Satgas Yonif 527/BY yang dilakukan pada Jumat, 31 Mei 2024.
Petugas Operasi Perdamaian Satgas Humas Cartenz-2024 AKBP Bayu Suseno mengatakan, tujuan penyerangan adalah untuk menjaga ketertiban umum.
BACA JUGA:Dibalik Pembakaran Alat Berat di Intan Jaya, TPNPB-OPM Punya Tuntutan Seperti Ini
Juga menjamin keamanan dan ketertibam di wikayah Kabupaten Paniai.
“Tentunya razia ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat merugikan semua pihak, dan tentunya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Paniai,” kata Suseno, dalam siaran pers yang dibagikan pada Sabtu, 1 Juni 2024.
Giat operasi tim gabungan tersebut berhasil dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kembali melakukan penembakan.
BACA JUGA:Keberutalan OPM Kembali Terjadi, PengojekTewas Ditembak Dikepala di Intan Jaya
Pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2024, terjadi serangan teroris yang menyasar masyarakat sipil atas nama Zainul (tukang ojek) di Kampung Usir, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Kartenz-2024 Ketua Operasi Perdamaian Anggota Senior Pansus Urusan Pangeran Bayu Suseno membenarkan adanya penembakan warga sipil yang dilakukan KKB.
BACA JUGA:TNI Bantah Keluarkan Pasien di RSUD Paniai, OPM Sebar Isu Ini
Benar ada warga sipil yang ditembaki atas nama Zainul, dan akibatnya korban meninggal dunia, ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pelakunya adalah dua anggota KKB, Bumi Walo dan Rambo.