Kondisi ini memaksa petani dan penggilingan beras untuk bekerja lebih keras dalam mempertahankan produksi dan distribusi beras.
Dalam rangka mengatasi dampak El Nino dan kondisi cuaca ekstrem lainnya, Satgas Pangan Polri bersama Kementerian Pertanian terus melakukan upaya monitoring dan penanganan.
Langkah-langkah mitigasi diambil untuk memastikan bahwa stok beras tetap tersedia dan harga tetap stabil.
BACA JUGA:Pendakian Gunung Dempo di Kota Pagaralam Ditutup Sementara, Ada Apa?
Salah satu langkah penting adalah peningkatan penggunaan teknologi dalam proses penggilingan dan penyimpanan beras, serta pemantauan yang lebih ketat terhadap stok dan harga di pasar.
Penutup
Penurunan stok gabah dan beras di Sulawesi Selatan pada tahun 2024 menunjukkan betapa besar dampak fenomena iklim seperti El Nino terhadap sektor pertanian.
Upaya yang dilakukan oleh Satgas Pangan Polri dan Kementerian Pertanian untuk memonitor dan menangani situasi ini merupakan langkah penting dalam menjaga kestabilan stok dan harga beras di Indonesia.
BACA JUGA:Besemah Expo ke-XX, Memperkuat Inovasi Pelaku Usaha dalam Mewujudkan Pagaralam Maju
Melalui pengawasan yang ketat dan penggunaan teknologi yang tepat, diharapkan dampak dari kondisi cuaca ekstrem dapat diminimalisir, dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga. *