PAGARALAMPOS.COM – Pada panggung diplomasi dunia, perdebatan seputar status Palestina telah menjadi topik yang hangat.
Namun, satu negara menonjol karena menolak upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Alasan di balik penolakan ini menjadi sorotan karena mencerminkan kompleksitas hubungan internasional.
Mari kita telusuri mengapa negara ini memilih jalur yang berbeda dalam isu Palestina di PBB.
BACA JUGA:Akui Palestina Negara Otojom, Venezuela Kutuk Genosida Israel
Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024, mengeluarkan resolusi yang memberikan "hak dan keistimewaan" baru kepada negara Palestina.
Melalui pemungutan suara, resolusi tersebut juga mendorong Dewan Keamanan untuk mempertimbangkan pengakuan terhadap Palestina sebagai anggota ke-194 PBB.
Sebanyak 143 negara mendukung resolusi ini, sembilan negara menolaknya, dan 25 negara abstain.
BACA JUGA:Genosida Gaza Kian Menakutkan, Tercatat 35.000 Warga Palestina Tewas
Berikut adalah alasan penolakan sembilan negara terhadap resolusi tersebut.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat menyatakan bahwa perdamaian berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara dengan jaminan keamanan Israel, memungkinkan Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam kebebasan dan martabat.
Langkah-langkah sepihak di PBB, menurut perwakilan AS, tidak akan mencapai tujuan ini.
BACA JUGA:Seperti Ini Kehidupan Palestina di Bawah Pemerintahan Kekaisaran Ottoman
Mereka menegaskan bahwa status kenegaraan Palestina harus dicapai melalui negosiasi langsung antara kedua pihak, bukan melalui resolusi unilateral di PBB.