Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh di semak dekat kami. Kami berlari mengejar suara itu, melewati tanah becek dan semak belukar.
Kami berhenti ketika menemukan jejak kaki manusia kecil dan mengikuti jejak tersebut.
Kami tiba di jalan setapak di hutan yang masih alami, dan tidak lama kemudian jejaknya hilang.
BACA JUGA:Masih Hits, Inilah 8 Wisata Air Terjun yang Punya Keindahan Memukau di Lampung
BACA JUGA:Jelajahi 9 Kolam Pemandian Air Panas Terbaik di Sekitar Bandung, Wisata yang Cocok Menyegarkan Tubuh
Desa Sono Kliwon memang terpencil, aksesnya terputus beberapa tahun lalu dan belum mendapat perhatian pemerintah.
Kami berhenti untuk beristirahat di bawah bukit kecil dan melihat sebuah gubuk reyot. Hujan mulai turun dan udara menjadi dingin.
Kami memasuki gubuk dan menemukan seorang lelaki tua yang terbaring lemah.
Dia mengatakan bahwa anaknya, yang juga tukang tambal ban dan penjual kopi, biasanya pulang sore untuk merawatnya.
BACA JUGA:Pesona Pantai di Lampung Selatan, Liburan Hemat, Tiket Masuknya Cuma 10.000an
BACA JUGA:Wisata Memanjakan Lidah di Payakumbuh, Ada Kuliner Minang Yang Bikin Ngiler
Tak lama kemudian, anak lelaki itu datang dengan kantung plastik dan langsung berlari keluar.
Kami bingung tetapi segera mengikuti anak itu. Hujan deras membasahi bumi dan langit gelap menyelimuti desa.
Dalam perjalanan pulang, kami hanya saling pandang dengan keraguan dan pertanyaan yang belum terjawab.
Kami sampai di pondok KKN dan membuat teh hangat untuk menghangatkan tubuh.
BACA JUGA:Lagi Booming di Bandung, 9 Wisata Hits di 2024