Menjelajah Jejak Sejarah Perjalanan Willem Sosok Pilot Elite Nazi yang Hingga Saat ini Jadi Buron AS

Minggu 19-05-2024,13:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Pada tahun 1932 Willem menikahi seorang perempuan yang lebih tua delapan tahun darinya bernama Rijke Regina Mayer dari Utrecht Belanda, kemudian ia menjadi kopilot untuk rute penerbangan Eropa-Asia, termasuk jalur Amsterdam-Batavia. Namun selama menjadi kopilot itulah perlakuan diskriminatif sering Willem dapatkan.

BACA JUGA:Menjelajahi Jejak Sejarah Candi Singosari di Malang yang Penuh Misteri

BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan 5 Fakta Menarik Candi Singosari di Jawa Timur

"Atas perlakuan diskriminatif yang ia terima itu kemudian membuatnya sakit hati, Willem lalu memutuskan untuk bergabung pada tahun 1940 dengan menjadi seorang simpatisan fanatik partai Nazi Belanda yaitu Nationaal-Socialistische Beweging (NSB) pimpinan Anton Mussert.

Gerakan Nasional Sosialis atau National Socialist Beweging (NSB) adalah sebuah partai politik Belanda yang berideologi fasisme dan ultranasionalisme," beber Rangga mengisahkan.

Willem bergabung dengan Angkatan Udara Jerman dan bertugas sebagai pilot pengantar pesawat dari pabrik ke tempat distribusi di lapangan terbang Berlin. Willem kemudian dipindahkan ke unit elit yang biasa melakukan misi pengintaian rahasia dan menerjunkan agen-agen komando Jerman di garis belakang musuh.

"Willem berusaha membuktikan dirinya sebagai pilot yang handal dan tangguh selama bertugas di unit ini, yang terdiri dari pilot dari berbagai negara termasuk Polandia, Ceko, Slovakia, Belgia, dan Hindia Belanda," tutur Rangga.

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia situs Tutari dan wisata sejarah Papua yang Penuh Misteri

BACA JUGA:Sejarah Peradaban Yunani Kuno Awalnya Tak Ada Penjara, Ternyata Orang Ini Penggagasnya

Dalam catatan karirnya, Willem pernah mengalami kecelakaan ketika membawa pesawat pembom. Akibat kecelakaan itu, ia mengalami luka ringan dan absen dari tugasnya.

"Willem sempat mengalami kecelakaan ketika membawa pesawat pembom, Letov B-71 buatan Cekoslowakia, di semenanjung Krimea Utara. Ia mengalami luka di kakinya yang memaksanya absen beberapa bulan bertugas," kata Rangga.

Tahun 1943 pemuda indo itu ditransfer ke Versuchsverband des Obrkommandos der Luftwaffe (ObdL). Sebuah unit elit yang biasa melakukan misi pengintaian rahasia dan menerjunkan agen-agen Jerman di garis belakang musuh. Penugasan itu dijadikan ajang pembuktian oleh Willem sebagai pilot yang handal dan kepercayaan atasan kepadanya.

"Setelah Jerman menyerah kepada pasukan sekutu pada bulan Mei 1945, Willem sempat bersembunyi selama berbulan-bulan di Jerman. Kemudian, ia bergabung dengan banyak mantan anggota pasukan elit Jerman lainnya yang memilih lari dari negaranya karena diburu dinas rahasia pasukan sekutu," ujar Rangga.

BACA JUGA:Sosok Firaun Menkaure dalam Sejarah Mesir Kuno

BACA JUGA:Eksplorasi Kebudayaan dan Sejarah Kesultanan Deli di Sumatera Utara

Karena sepak terjangnya itulah, Willem masuk deretan daftar orang paling dicari oleh para agen intelijen tentara di bawah naungan dinas rahasia Amerika Serikat yaitu OSS atau Office Outlook Service selama Perang Dunia karena kiprahnya yang berbahaya selama bergabung dengan skuadron bomber khusus Kampfgeschwader 200 (KG 200).

Kategori :