Sementara itu, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X menekankan pentingnya menjaga warisan budaya ini.
BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!
"Tentu 267 tahun ini kegiatan bersejarah dan bentuk penggalian menampilkan tarian yang sudah ada sejak Mangkunegoro pertama. Pas banget momennya, 267 tahun ini dimulai perjuangan beliau. Tarian era beliau," ujarnya.
Menurut Mangkunegara X, Tari Dirodo Meto bukan hanya sekedar seni pertunjukan, tetapi juga bagian dari identitas dan sejarah panjang Mangkunegaran yang harus terus dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda.
Melalui pertunjukan seperti ini, diharapkan nilai-nilai luhur dan sejarah yang terkandung dalam Tari Dirodo Meto dapat terus hidup dan menginspirasi banyak orang.
Keindahan seni tari yang penuh makna ini merupakan cerminan dari kekayaan budaya Solo yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan
Seiring berjalannya waktu, Tari Dirodo Meto akan terus menjadi simbol dari keberanian dan keteguhan hati Pangeran Sambernyawa, sekaligus menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Mangkunegaran.
Tari Dirodo Meto tidak hanya berperan sebagai pengingat sejarah, tetapi juga sebagai media edukasi bagi generasi muda.
Dengan melibatkan seniman dan desainer ternama, seperti Rama Soeprapto dan Iwan Tirta, pertunjukan ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi dalam menjaga warisan budaya.
Pengetahuan tentang sejarah perjuangan Pangeran Sambernyawa dan teknik peperangan yang diimplementasikannya dapat memberikan inspirasi kepada kaum muda tentang nilai-nilai keberanian, ketekunan, dan semangat pantang menyerah.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan
Selain itu, upaya pelestarian seni tari ini juga membuka peluang bagi sektor pariwisata di Solo.
Pertunjukan Tari Dirodo Meto yang dipentaskan pada acara-acara penting dan upacara adat dapat menarik wisatawan lokal maupun internasional.
Mereka tidak hanya akan menyaksikan keindahan tarian, tetapi juga merasakan kekayaan budaya Jawa yang autentik.
Dengan demikian, keberadaan Tari Dirodo Meto dapat turut mendukung perekonomian lokal sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.*