PAGARALAMPOS.COM - Solo, sebuah kota yang kaya akan seni dan kebudayaan Jawa, memiliki warisan seni tari yang tak ternilai.
Salah satu tarian yang sarat makna dan sejarah adalah Tari Dirodo Meto.
Tarian ini bukan hanya sekedar pertunjukan, tetapi juga merupakan representasi dari keberanian dan perjuangan Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said, pendiri Mangkunegaran yang dikenal sebagai Mangkunegara I.
Tari Dirodo Meto adalah tarian yang seluruh penarinya adalah laki-laki. Tarian ini dianggap sakral dan biasanya dipentaskan pada hari-hari penting.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata
BACA JUGA:Silsilah Keluarga Mahabharata, Mengungkap Asal Usul Pandawa dan Kurawa
Salah satu momen istimewa tersebut adalah pada peringatan pendirian Mangkunegaran ke-267, yang diperingati pada Minggu, 28 April 2024, di Pendopo Ageng Pura Mangkunegaran.
Tarian ini dikurasi oleh seniman tari terkenal, Rama Soeprapto.
Rama Soeprapto menjelaskan bahwa tarian ini tidak mudah untuk dipentaskan.
"Tarian ini bukan tarian yang gampang. Karena tarian ini kami sebuah tarian yang gampang maka kami menggandeng penari yang sangat-sangat sudah profesional," ujarnya kepada media.
BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara