Meskipun demikian, kehadiran Alpian Maskoni dalam kontestasi politik tidak luput dari kritik.
Beberapa pihak menilai bahwa langkahnya mendaftar di beberapa partai politik dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk memperoleh dukungan sebanyak mungkin, tanpa memperhatikan konsistensi ideologi partai.
Namun, pendukungnya menegaskan bahwa langkah tersebut adalah bagian dari strategi politik yang sah, mengingat aturan yang memungkinkan calon untuk mendaftar di lebih dari satu partai politik.
Mereka juga menyoroti kinerja Alpian Maskoni selama kepemimpinannya sebelumnya, yang dianggap telah memberikan dampak positif bagi perkembangan Kota Pagaralam.
BACA JUGA:Kelurahan Tumbak Ulas Optimis Realisasi PBB 2024 Capai Target
Di sisi lain, kehadiran Alpian Maskoni sebagai kandidat Balon Walikota Pagaralam juga menjadi pemantik diskusi tentang pentingnya reformasi politik.
Beberapa kalangan mengusulkan agar aturan mengenai pencalonan dalam pemilihan umum direvisi, agar calon hanya dapat mendaftar di satu partai politik saja, guna meminimalisir praktik politik transaksional.
Meski demikian, perubahan tersebut tentu memerlukan pembahasan yang mendalam dan konsensus di tingkat nasional.
Sementara itu, warga Pagaralam diharapkan untuk terus mengikuti perkembangan politik lokal, serta menggunakan hak pilihnya dengan bijak pada momentum Pilkada nanti.
BACA JUGA:Kelurahan Selibar Ajak Warga Gotong Royong Demi Kebersihan Lingkungan
Dengan demikian, Pagaralam memasuki babak baru dalam perjalanan demokrasi lokalnya.
Kehadiran Alpian Maskoni sebagai salah satu kandidat Balon Walikota turut memperkaya panggung politik, menjadikan Pilkada Kota Pagaralam 2024 sebagai ajang yang patut diantisipasi oleh seluruh masyarakat. *