PAGARALAMPOS.COM - Kafilah MTQ Kota Pagaralam baru saja menyelesaikan partisipasinya dalam Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-33 Tingkat Provinsi Sumsel di Kabupaten Musi Banyu Asin (Muba).
Namun, sayangnya, prestasi mereka dalam ajang ini tidak sesuai dengan harapan, dengan hanya meraih peringkat 14 dari total 16 Kabupaten/Kota peserta MTQ.
Menurut data resmi dari daftar peringkat Kafilah MTQ XXX Provinsi Sumsel Sekayu yang diadakan pada tanggal 2 – 9 Mei 2024, Kafilah MTQ Pagaralam berhasil meraih satu medali perunggu saja.
Sementara itu, Kabupaten Musi Banyuasin berhasil keluar sebagai Juara Umum dengan perolehan 22 medali emas, 13 medali perak, dan 4 medali perunggu, dengan total nilai mencapai 153.
BACA JUGA:Rudal,Pengamanan KTT World Water Forum 2024, Denhanud 476 Kopasgat Kerahkan Rudal Chiron
Kabupaten Ogan Ilir berada di peringkat kedua dengan perolehan 14 medali emas, 13 medali perak, dan 10 medali perunggu, dengan total nilai 119.
Sedangkan Kota Palembang berada di posisi ketiga dengan perolehan 4 medali emas, 4 medali perak, dan 12 medali perunggu, dengan total nilai 44.
Pj Sekda Kota Pagaralam, Rano Fahlesi SE MSi, memberikan tanggapannya terhadap hasil yang diraih oleh Kafilah MTQ Pagaralam ini. Ia menyatakan bahwa prestasi ini seharusnya dijadikan sebagai momentum pembelajaran agar bisa tampil lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Rano Fahlesi juga menekankan pentingnya pembekalan yang lebih baik lagi, khususnya dari bagian Kesra, agar bisa menghasilkan qori’ dan qori’ah yang lebih siap lagi untuk menghadapi kompetisi MTQ di masa yang akan datang.
BACA JUGA:Amankan Jalur yang Dilewati Delegasi WWF ke 10, Strategi Ini Yang Disiapkan Polri
Meskipun prestasi yang diraih oleh Kafilah MTQ Pagaralam kali ini mungkin tidak sesuai dengan harapan, namun hal tersebut tidak boleh dijadikan sebagai akhir dari perjalanan mereka.
Sebaliknya, ini harus dijadikan sebagai titik awal untuk memperbaiki diri dan berusaha lebih keras lagi agar dapat bersaing di tingkat yang lebih tinggi di masa depan.
Penting untuk diingat bahwa perjalanan menuju kesempurnaan tidaklah mudah.
Setiap kegagalan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh .