BACA JUGA:Profil Provinsi Sumatera Selatan, Melacak Jejak Sejarah dan Pesona Alamnya
Meskipun menyembah dewa Amun seperti orang Mesir kuno, orang Kush memiliki bahasa, etnis, dan budaya yang berbeda, termasuk sistem tulisan mereka sendiri.
Kerajaan ini berasal dari budaya Kerma sejak 2500 SM. Ibukotanya berpindah ke Meroe sebelum berakhir sekitar 330 M setelah diserbu oleh Aksumite.
Pada abad ke-4, Kerajaan Kush mulai merosot karena iklim yang semakin kering. Akhirnya, mereka digantikan oleh orang Noba di wilayah itu dan berakhir sekitar tahun 330 setelah diserbu oleh tetangga mereka, Aksumite.
4. Kerajaan Zimbabwe
Kerajaan Zimbabwe didirikan oleh suku Shona pada abad ke-13 di tengah Afrika bagian selatan sekitar tahun 1200 dan bertahan hingga sekitar tahun 1600. Kerajaan ini terkenal dengan Great Zimbabwe yang merupakan struktur batu terbesar di Afrika selatan sebelum kolonialisme.
BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau
Kota ini, dengan rumah bagi hingga 18.000 orang, memanfaatkan sistem irigasi canggih untuk bertahan dari kekurangan air yang parah, sementara perdagangannya mencakup emas, tembaga, dan gading dengan wilayah lain di Afrika dan Timur Tengah.
Namun, pada abad ke-15, kebangkitan kerajaan Mutapa di utara Harare menandai akhir dari kejayaan Great Zimbabwe.
5. Kerajaan Garamantes
Kerajaan Garamantes berkembang di wilayah Fezzan yang sekarang menjadi barat daya Libya setelah sekitar tahun 400 SM. Kerajaan ini berhasil bertahan di tengah Sahara dengan melakukan perdagangan emas, gading, dan budak dari selatan.
Selain itu, kerajaan ini terkenal akan kekuatan militer yang kuat dengan pasukan terlatih baik dilengkapi dengan kereta perang, kuda, dan unta yang digunakan Kerajaaan Garamantes untuk memperluas wilayah dan melindungi rute perdagangan mereka.
BACA JUGA:Jelajahi petualangan seru di Situbondo melalui 11 destinasi wisata alam dan bangunan bersejarah
BACA JUGA:Penemuan Mencengangkan, Fakta Artefak Bersejarah dan Kerangka Manusia dari Kapal Perang Kuno
Namun, pada abad ke-2 SM, penurunan air akuifer mengakhiri kejayaan mereka, dan kehadiran Kekaisaran Romawi semakin mengakhiri keberadaan mereka.