Menelusuri Legenda Raja Airlangga: Dari Petapa Muda hingga Pendirian Kembali Kerajaan Kahuripan

Sabtu 03-08-2024,01:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Raja Airlangga membangun Kerajaan Kahuripan sebagai respons terhadap permintaan rakyatnya setelah Kerajaan Mataram mengalami kehancuran akibat serangan dari Sriwijaya pada masa pemerintahan Dharmawangsa Teguh. 

Serangan tersebut dilancarkan oleh Aji Wurawari dari Lwaram, sekutu Sriwijaya, yang mengakibatkan hancurnya Mataram. Raja Dharmawangsa Teguh, yang sedang merayakan pernikahan putrinya di Istana Medang Watan, tewas dalam serangan mendadak tersebut. Sementara itu, Airlangga melarikan diri bersama asistennya, Narotama.

Menurut catatan dalam "Babad Tanah Jawi" oleh Soedjipto Abimanyu, Airlangga mencari perlindungan di puncak gunung bersama para pertapa. Prasasti Pucangan juga mencatat serangan yang menghancurkan Mataram di bawah kepemimpinan Raja Dharmawangsa Teguh.

Airlangga kemudian dikenal sebagai salah satu raja besar di Pulau Jawa dan Nusantara, mendirikan Kerajaan Kahuripan setelah berhasil melarikan diri dari kepungan musuh saat perayaan pernikahan.

Kerajaan Kahuripan adalah kelanjutan dari dinasti Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di Jawa Timur. Airlangga merupakan keturunan dari dinasti Mataram Kuno di Jawa Tengah. Sebelum menjadi raja, Airlangga dikenal sebagai putra daerah dari Bali. Setelah serangan yang menewaskan Raja Dharmawangsa, Airlangga terpaksa mengasingkan diri ke hutan.

Menurut "Nusantara Sejarah Indonesia" oleh Bernard H. M. Vlekke, Airlangga awalnya hanya merupakan raja lokal yang mencoba menguasai Pulau Jawa. Namun, usahanya menghadapi penolakan dari penguasa lokal yang lebih memilih kekacauan daripada mengakui kekuasaan seorang raja.

Selama masa pengasingan, Airlangga mengumpulkan kekuatan fisik dan spiritual. Ia berlatih dengan tekun sesuai ajaran Brahmanistik, yang kemudian memperkuat tekad dan kemampuannya. Para teolog sezamannya menganggap pengalaman ini sebagai periode pengumpulan ilmu gaib dan kekuatan spiritual.

Pada awalnya, kekuasaan Airlangga terbatas pada wilayah di dekat Surabaya, dan banyak raja lokal yang menolak klaimnya untuk berkuasa atas seluruh wilayah. Namun, seiring waktu, Airlangga berhasil menaklukkan musuh-musuhnya dan menyatukan Jawa bagian timur di bawah pemerintahannya.

Meski kekuasaan Airlangga tidak meluas secara geografis, reputasinya sangat besar hingga menginspirasi raja-raja kecil untuk meniru kejayaannya. Meskipun Airlangga menghidupkan kembali Kerajaan Jawa Timur, generasi berikutnya mengkritik keputusannya untuk membagi kerajaannya antara kedua putranya, Panjalu dan Janggala, yang terpisah oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas. Wilayah Kediri terletak di barat Gunung Kawi, sedangkan Janggala di timur gunung.

Kategori :