Sementara itu, dikutip dari buku 'Sejarah Islam Nusantara' oleh Ustaz Rizem Aizid, Arya Damar merupakan putra Prabu Brawijaya V. Ketika Putri Campa diserahkan kepada Arya Damar, tak lama lahirlah seorang putra bernama Raden Patah.
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang
Ia merupakan putri bangsawan Cemboja yang terkenal dengan nama Putri Cempo (Campa) dan menganut keyakinan Islam. Upaya Sunan Ampel menghadiahkan Putri Campa kepada Prabu Brawijaya V dilatarbelakangi keinginan membobol pertahanan Majapahit yang kala itu bercorak Hindu-Buddha.
Cara tersebut berhasil hingga akhirnya Prabu Brawijaya V menjadikan Putri Campa sebagai istrinya. Saat Putri Campa sedang mengandung tiga bulan, banyak yang meramalkan bahwa putranya kelak akan menjadi raja besar di Jawa.
Namun, saat itu keadaan Majapahit tidak kondusif karena sedang dalam masa peperangan dengan Kerajaan Keling (Kediri). Akhirnya, Putri Campa diserahkan kepada Arya Damar, seorang raja pertama Kesultanan Palembang Darussalam dengan tujuan keamanan.
Sementara itu, dikutip dari buku 'Sejarah Islam Nusantara' oleh Ustaz Rizem Aizid, Arya Damar merupakan putra Prabu Brawijaya V. Ketika Putri Campa diserahkan kepada Arya Damar, tak lama lahirlah seorang putra bernama Raden Patah.