Menurut peneliti, permukiman ini adalah salah satu contoh dari sekian banyak permukiman yang ditemukan di seluruh Eropa yang merupakan bagian dari jaringan perdagangan saat itu.
BACA JUGA:Jelajahi petualangan seru di Situbondo melalui 11 destinasi wisata alam dan bangunan bersejarah
BACA JUGA:Penemuan Mencengangkan, Fakta Artefak Bersejarah dan Kerangka Manusia dari Kapal Perang Kuno
Benteng Pelindung
Para peneliti tidak mengandalkan gambar dari citra satelit saja, mereka juga mengunjungi langsung lokasi tersebut. Di sana, mereka menemukan jejak kaki dari banyak bangunan dan tersembunyi.
Sebagian besar bangunan berdiri berdekatan satu sama lain yang menunjukkan bahwa seluruh penduduknya memiliki keterkaitan yang erat dan terorganisasi dengan baik.
"Meskipun kami perlu melakukan penggalian untuk memastikan detailnya, kami memperkirakan bahwa tempat ini adalah tempat tinggal keluarga besar," jelas Molloy.
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang
Karena letaknya di hamparan hutan atau ladang yang tanahnya dibajak oleh para petani, maka sebagian besar garis permukiman ini hampir tidak terlihat. Para peneliti menemukan sisa-sisa tembok dan parit yang kemungkinan sebagai benteng untuk melindungi permukiman.
"Sayangnya hanya sedikit terlihat dalam gambar karena terkena bajakan tanah. Sebuah pagar kayu dan tembok mengelilinginya, kemungkinan adalah sebuah benteng," kata Molloy.
Penemuan Artefak Lainnya
Di lokasi tersebut, para peneliti juga menemukan banyak artefak, seperti batu gerinda untuk mengolah biji-bijian, pecahan tembikar, dan potongan perunggu serta peniti untuk pakaian.
BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
Hasil analisis radiokarbon terhadap tulang-tulang hewan menunjukkan bahwa ada penduduk kuno di sana.