PAGARALAMPOS.COM - Suku Simalungun merupakan suku asli yang tinggal di kerajaan Simalungun. Berdasarkan laman resmi Kabupaten Simalungun, kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Toba di sebelah selatan dan Kabupaten Karo di sebelah barat.
Oleh karena itu, tidak heran jika suku Simalungun memiliki beberapa kesamaan dengan suku Batak Toba dan Karo.
Dalam kesehariannya masyarakat Simalungun mempunyai filosofi yang mendasari kehidupannya. Selain itu, mereka mempunyai sistem kekerabatan yang mirip dengan suku Batak Toba dan Karo.
Sistem kekerabatan yang mengatur kedudukan dalam adat istiadat Simalungun disebut Tolu Sahundulan. Konsep ini mirip dengan Dalihan Natolu dari suku Batak Toba dan Rakut Sitelu dari suku Karo.
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
BACA JUGA:Profil Provinsi Sumatera Selatan, Melacak Jejak Sejarah dan Pesona Alamnya
Suku Simalungun, sebagai salah satu suku asli di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, memiliki kekayaan budaya yang kental.
Berbatasan dengan Kabupaten Toba dan Karo, Simalungun tidak hanya mempertahankan warisan leluhur mereka.
Tetapi juga memiliki kesamaan dengan suku Batak Toba dan Karo dalam berbagai aspek kehidupan.
Filosofi 'Habonaron do Bona', yang berarti kebenaran adalah satu-satunya hal yang diutamakan.
BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau
Menjadi landasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari bagi masyarakat Simalungun.
Filosofi ini tidak hanya menjadi pedoman moral, tetapi juga menjadi simbol pemerintahan daerah mereka.
Sistem kekerabatan dalam suku Simalungun, dikenal dengan istilah Tolu Sahundulan, mengatur posisi seseorang dalam adat istiadat mereka.