Meskipun memiliki kemampuan yang canggih, Manta Ray UUV relatif kompak dan ringan, sehingga menambah kemudahan untuk digunakan dari berbagai platform, seperti kapal permukaan dan kapal selam. Fleksibilitas ini secara signifikan memperluas kemungkinan operasionalnya.
Kinerja hidrodinamik Manta Ray diuji di laut melalui serangkaian eksperimen yang dirancang dan dikendalikan dengan cermat. Pertama, UUV diuji garis lurus (sea through).
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur koefisien drag dan lift kendaraan, yang merupakan parameter penting dalam menentukan kecepatan dan kemampuan manuver UUV. UUV digerakkan dengan kecepatan berbeda, dan pergerakannya dilacak menggunakan GPS atau sistem sonar.
Kedua, tes putaran balik (turning circle tests). Dalam pengujian tersebut, UUV diperintahkan untuk melakukan serangkaian putaran dengan kecepatan dan jari-jari yang berbeda.
BACA JUGA:Lumpuhkan Drone Rusia, Pasukan Ukraina Hanya Gunakan Shotgun Bullpup
Hal ini membantu dalam menentukan performa belokan kendaraan dan kemampuannya mempertahankan jalur yang stabil di hadapan arus.
Ketiga, kemampuan seakeeping UUV diuji. Ini melibatkan pemaparan kendaraan pada kondisi gelombang yang berbeda dan mengamati perilakunya.
Kemampuan UUV untuk mempertahankan arah dan kecepatannya di laut yang ganas merupakan aspek penting dari kinerja hidrodinamiknya.
Terakhir, ketahanan dan efisiensi UUV dievaluasi. Hal ini dilakukan dengan menjalankan kendaraan pada kecepatan konstan dalam jangka waktu lama dan mengukur konsumsi dayanya. Hasil pengujian ini memberikan informasi berharga tentang jangkauan operasional UUV dan efisiensi energinya.
BACA JUGA:Dukung Operasional di Medan Papua, Korps Marinir Dibekali Drone Copter Dukung Tugas Intai
Namun, satu sistem penting dari Manta Ray UUV, yang dikembangkan oleh PacMar Technologies, belum diuji. Mekanisme pemanenan energi ini merupakan solusi inovatif yang memungkinkan UUV menghasilkan tenaga sendiri dari lingkungan sekitar.
Sistem seperti ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan dan kemampuan operasional UUV, sehingga mengurangi kebutuhan akan pengisian ulang atau penggantian baterai secara berkala.
Inti dari sistem pemanenan energi ini adalah mekanisme yang terinspirasi dari bio, yang meniru pergerakan alami makhluk air.
Mekanisme ini memungkinkan Manta Ray UUV menangkap energi dari gradien termal laut dan energi kinetik dari aliran air. Energi yang dipanen ini kemudian diubah menjadi tenaga listrik yang menjadi bahan bakar sistem dan sensor UUV.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, Manta Ray UUV adalah drone bawah laut berukuran besar. Dari spesifikasi, Manta Ray UUV punya berat maksimum 30 ton, dengan 10 ton di antaranya adalah kapasitas payload.
BACA JUGA: Perang Rudal dan Drone Iran vs Israel, Ini Dia 8 Fakta Terbaru!