PAGARALAMPOS.COM - Pada Sabtu dinihari 13 April 2024, langit Timur Tengah dirobek oleh kilatan-kilatan cahaya dan ledakan seiring pecahnya perang udara dan antariksa antara Iran dan Israel.
Pada malam itu, konflik yang terjadi menunjukkan kekuatan serangan dan pertahanan yang telah sama-sama berevolusi.
Pertama-tama, sekitar 170 drone kamikaze bermuatan bahan peledak--kebanyakan adalah Shahed 136--terbang dari tanah Iran.
Suara mesinnya menderu-deru membawa mereka mengarah ke Israel dengan kecepatan setara laju mobil di jalan bebas hambatan.
BACA JUGA:Konflik Israel VS Iran Punya 3 Dampak Besar Bagi Ekonomi Indonesia, Begini Penjelasan Ekonom!
Ketika kawanan drone tempur itu hampir sampai tujuannya, setelah penerbangan sekitar sembilan jam, kilatan cahaya datang dari peluncuran puluhan rudal di Iran dan juga Yaman.
Bersama kilatan-kilatan cahaya itu sensor di Space-Based Infrared System (SBIRS), sistem peringatan rudal balistik dini milik Amerika Serikat, menyala.
Sekitar 120 rudal balistik dilesatkan tegak lurus ke langit hingga menembus batas atmosfer, sebelum menukik dan juga menuju Israel. Kekuatan serangan yang ini terbang pada kecepatan supersonik atau lebih dari kecepatan suara tapi masih di bawah Mach 5.
Melengkapi kombinasi gempuran mesin-mesin mematikan yang sangat cepat dan sangat lambat pada malam itu adalah 30 rudal jelajah. Sama meluncur menuju Israel, perbedaannya adalah kecepatan serangan ini berada di level subsonik atau di bawah kecepatan suara.
Ketinggian terbangnya juga jauh lebih rendah sehingga mampu memberi ancaman yang lebih mengejutkan ketimbang rudal-rudal balistik yang lebih cepat.
Namun memiliki garis lintasan yang terlihat lebih kentara. Tapi dia jelas lebih cepat dan mematikan dibandingkan drone.
Ikut dalam orkestrasi serangan pada malam itu, milisi Houthi di Yaman berkontribusi dengan rudal dan drone tambahan yang meluncur dari arah selatan. Belum lagi sejumlah roket yang juga dilaporkan dilepaskan Kelompok Hizbullah dari arah Libanon di utara.
Total dalam operasi pembalasan atas pengeboman gedung konsulatnya di Suriah yang menewaskan 8 perwira militernya pada 1 April lalu, Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak 85 ton ke Israel pada malam itu.
BACA JUGA:Dari Sekutu Strategis ke Musuh, Sejarah Ketegangan Iran-Israel!