Bikin Syok! Inilah Tradisi Kanibalisme Suku Papua yang Suka Makan

Selasa 23-04-2024,16:59 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Kebiasaan suku di Papua Nugini yang gemar memakan otak manusia ternyata bak pisau bermata dua. Menurut investigasi yang telah dilakukan, dengan memakan otak maka mereka, suku Fore, rentan terserang penyakit sapi gila.

Namun disamping itu, mereka juga menjadi kebal terhadap beberapa penyakit lainnya. Penyakit sapi gila ini pertama kali dikenal di dunia yang lebih luas setelah seorang petugas medis distrik yang bekerja di Nugini memperhatikan bahwa beberapa orang dari suku Fore, yang tinggal di dataran tinggi Papua Nugini, terserang penyakit mematikan.

Para korban akan kehilangan kemampuan berjalan, menelan dan mengunyah. Pada gilirannya, ini menyebabkan penurunan berat badan dan kematian. Pada puncaknya, penyakit ini menyebabkan kematian sekitar 2 persen dari suku per tahun.

Suku Fore melakukan ritual pemakaman yang termasuk pesta-pesta mayat di mana para pria memakan daging dari sanak keluarga mereka yang sudah meninggal sementara para wanita memakan otak mereka.

BACA JUGA:Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia Setelah Nabi Muhammad, Begini Sejarah dan Karya Ishaac Newton

BACA JUGA:Membongkar Konstruksi Sejarah Besemah, Punya Hubungan dengan Fakta dan Mitos Atung Bungsu

Kanibalisme adalah praktik memakan daging manusia oleh manusia lain. Praktik ini telah ada sejak zaman prasejarah dan masih dilakukan oleh beberapa suku di berbagai belahan dunia, termasuk di Papua. 

Papua adalah wilayah yang terletak di bagian timur Indonesia dan memiliki beragam suku dan budaya.

Beberapa suku di Papua dikenal pernah atau masih melakukan tradisi kanibalisme, baik sebagai bagian dari ritual keagamaan, adat istiadat, atau bentuk hukuman.  Artikel ini akan membahas sejarah tradisi kanibalisme suku yang ada di Papua, serta apakah praktik ini masih ada hingga saat ini.

BACA JUGA:Menjelajah Sejarah Perkembangan Emas di Sumatera Sejak Zaman Belanda

BACA JUGA:Mengulik 7 Fakta Menarik Tentang Wayang Kulit yang Menyimpan Kisah Bersejarah di Dalamnya

Suku Korowai

Suku Korowai adalah salah satu suku yang terkenal karena tradisi kanibalismenya. Suku ini hidup di pedalaman Papua, di kawasan yang terletak kurang lebih 150 km dari Laut Arafura. Suku Korowai ditemukan oleh tim misionaris dari Belanda pada tahun 1975-1978, dan sejak saat itu mulai terlibat dengan dunia luar. 

Suku Korowai diperkirakan berjumlah sekitar 3.000 orang, dan sebagian besar masih hidup secara tradisional, termasuk membangun rumah pohon yang tinggi di atas tanah. Suku Korowai mempraktikkan kanibalisme sebagai hukuman bagi orang yang diduga sebagai dukun atau khuakhua. 

Khuakhua adalah orang yang dipercaya dapat menyebabkan kematian anggota suku lainnya dengan menggunakan sihir.  Orang yang dicurigai sebagai khuakhua akan dibunuh, dimasak, dan dimakan oleh anggota suku Korowai. 

Kategori :