PAGARALAMPOS.COM – Indonesia memiliki ratusan nama suku, bahkan ribuan apabila dirinci hingga subsukunya.
Data suku di Indonesia sendiri pertama kali dihasilkan melalui Sensus Penduduk (SP) 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda.
Namun, pengumpulan data ini sempat terhenti pada masa Orde Baru disebabkan adanya political taboo yang memandang bahwa pembahasan suku adalah upaya yang dapat mengancam keutuhan bangsa.
Barulah 70 tahun kemudian, data suku tersebut mulai dikumpulkan kembali pada masa Reformasi oleh BPS melalui SP2000, yang dilanjutkan dengan SP2010.
BACA JUGA:Nil Karunia Mesir, Misteri Sumber Air Sungai Terbentang Selama 3.000 Tahun
Setidaknya, ada sekitar 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Catatan yang dihimpun oleh BPS tahun 2010 menyebutkan bahwa suku Jawa merupakan suku terbesar dengan proporsi 40,05% dari jumlah penduduk di Indonesia.
Sisanya adalah suku-suku yang mendiami wilayah di luar Jawa, seperti suku Bugis (3,68%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%), dan suku-suku lainnya.
Masyarakat Jawa di sisi lain tidak hanya mendiami Pulau Jawa saja, tetapi ada juga yang berada di luar Pulau Jawa dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budayanya. Oleh karena itu, kebudayaan Jawa dinilai besar dan sangat beragam dari berbagai sisi.
BACA JUGA:Begadang. 4 Dampak Negatif Jika Tubuh Kurang Istirahat
Mayoritas masyarakat Jawa beragama Islam, meskipun saat ini sudah banyak yang menganut agama-agama lain.
Adapun perekonomian utama masyarakatnya berasal dari bidang pertanian. Masyarakat perdesaan banyak yang bekerja sebagai petani dan menggarap sawah.
Selain itu, mereka juga banyak yang mengerjakan usaha sebagai perajin, misalnya mencetak batu bata, membatik, mengayam, hingga menjadi tukang kayu.
Sementara itu, masyarakat Jawa yang tinggal di daerah pesisir umumnya bekerja sebagai nelayan dan menjualnya di tempat pelelangan ikan.
BACA JUGA:Serangan Drone Israel di Iran, Pertukaran Senyuman dan Ketegangan Baru