PAGARALAMPOS.COM - Tembok Hadrian atau Hadrian's Wall adalah sisa-sisa benteng batu yang dibangun oleh Kekaisaran Romawi setelah penaklukan Inggris pada abad ke-2 M.
Romawi yang saat itu menguasai Inggris, membangun dinding yang membentang sepanjang 70 mil. Di bawah kekuasaan Kaisar Hadrianus, sebuah tembok didirikan.
"Struktur aslinya membentang lebih dari 70 mil melintasi pedesaan Inggris utara dari Sungai Tyne dekat kota Newcastle dan Laut Utara, barat ke Laut Irlandia," tulis History dalam artikelnya berjudul Hadrian's Wall, dirilis pada 19 Januari 2018.
Bangsa Romawi pertama kali mencoba untuk menyerang pulau yang sekarang dikenal sebagai Inggris pada tahun 55 SM, saat di bawah pemerintahan Kaisar Julius Caesar.
Meskipun manuver militer Caesar tidak berhasil, tentara Kekaisaran Romawi kembali bergerak untuk menaklukkan pulau yang berpenduduk dan diperintah oleh berbagai suku Celtic, atas perintah Kaisar Claudius, pada tahun 43 M.
Claudius mengirim sekitar 24.000 tentara ke Inggris. Lalu, pada tahun 79 M, mereka telah menguasai wilayah yang sekarang membentuk Wales dan Inggris selatan.
Di sana, mereka masih menghadapi perlawanan sengit dari pejuang Celtic di tempat yang sekarang menjadi Inggris utara.
Kala pemerintahan Kaisar Vespasianus, orang Romawi sangat menginginkan wilayah yang sekarang dikenal sebagai Skotlandia, untuk menjadi bagian dari kerajaan mereka yang sedang berkembang.
BACA JUGA:Baru Tau, Begini Cara Orang Romawi Bawa Hewan Buas Ke Colosseum
Namun, cita-cita bangsa Romawi tidak dapat direngkuh dengan mudah. Para pejuang Skotlandia, yang dikenal sebagai orang-orang Caledonia, berjuang dengan gigih mempertahankan wilayahnya.
Ketika Romawi berada di bawah kepemimpinan Julius Agricola, mereka mampu mengalahkan Kaledonia.
Pasukannya membunuh sekitar 30.000 orang Kaledonia pada tahun 81 M, dan berhak atas sebagian dari wilayah Skotlandia di bawah kendalinya.
Beberapa orang Kaledonia yang selamat dari genosida Kaisar Julius Agricola, melarikan diri ke daerah perbukitan. Mereka selalu berupaya untuk dapat merebut kembali tanah leluhurnya dari bangsa Roma.
BACA JUGA:Kisah Pilu Kehidupan Budak di Peradaban Romawi Kuno, Tragisnya Diberlakukan Seperti Ini