"Jika mereka beroperasi sekitar 300 hari setahun, maka diperkirakan sebanyak 4,5 ton merkuri dibuang ke lingkungan air dan udara," lanjutnya.
Merkuri atau air raksa muncul dalam pertambangan emas warga untuk memisahkan bijih emas dari logam atau mineral lain. Merkuri digunakan bersama campuran larutan pasir atau debu hasil tambang, supaya emas bisa tampak
Sungai yang tercemar merkuri bisa menyebabkan kebutaan dan kerusakan kulit. Tidak jarang beberapa penambang terpapar.
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Sejarah Islam di Spanyol Lewat 433 Kuburan, Jejak Penemuan Arkeologi
Makruf menjelaskan, menghentikan aktivitas pertambangan emas tanpa izin bukanlah hal yang mudah. Ada ribuan tambang emas ilegal yang berdiri sejak lama.
Dia menyarankan, cara untuk menghentikan adalah membuka jalan mata pencaharian alternatif, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.(*)