Berdasarkan buku yang berjudul Sejarah Minang Kabau yang ditulis oleh Drs. M.D. Mansoer tahun 1970 menjelaskan bahwa kekalahan hebat yang dialami oleh armada Jepang di Perairan Timur Laut Australia pada akhir tahun 1942 merupakan titik balik Perang Pasifik.
Jepang terus maju ke belakang, tiap kali menduduki garis pertahan yang telah dipersiapkan lebih dahulu.
Akibat taktik lompat kodok dari pulau ke pulau yang dilancarkan oleh pihak Sekutu di bawah pimpinan Mc Arthur.
BACA JUGA:Menggali Nikmat Gorontalo, 5 Hidangan Teratas yang Harus Dicoba
BACA JUGA:Libur Panjang Lebaran! 6 Rekomendasi Wisata di Pusat Kota
Semakin jelas bagi Jepang orde baru siapa yang akan mencapai kemenangan terakhir dalam Dai Toa Senso.
Adapun kronologinya bahwa peristiwa pada Lubang Japang ini terjadi, karena terdesaknya Jepang oleh Sekutu dalam perang Asia Timur Raya yang menyebabkan Jepang mendarat ke Indonesia salah satunya di Bukittinggi untuk mencari atau mendapatkan simpatik dari rakyat untuk kepentingan Jepang dalam membuat atau membangun beberapa tempat untuk pertahanan dan perlindungan Jepang atau gerakan-gerakan yang ada di Minangkabau terkhusus di Bukittinggi.
Dengan berbagai propaganda yang dilakukan Jepang kepada rakyat, salah satunya untuk membuat terowongan bawah tanah atau Lubang Japang ini di Bukittinggi yang menjadikan suatu cerita bersejarah.
Dimana telah terjadinya peristiwa yang dialami oleh rakyat atau masyarakat Bukittinggi umumya Indonesia dalam pembuatan terowongan bawah tanah ini yaitu Lubang Japang Bukittinggi.*