Saat ini, menara kembar tersebut resmi ditutup sementara untuk umum.
Langkah ini diambil guna menghindari skenario terburuk runtuhnya menara Garisenda.
BACA JUGA:Penemuan Zaman Kuno Sekarang Masih Kita Gunakan, Ternyata Sejarahnya Seperti Ini
BACA JUGA:Ini Alasan Mesopotamia Tempat Lahirnya Peradaban, Ternyata Begini Jejak Sejarahnya
Pemerintah Italia akan mengalokasikan sekitar 5 juta euro atau setara Rp85 miliar (kurs Rp16.991 per euro) dari Rencana Pemulihan dan Ketahanan Nasional (NRRP) Italia yang didanai oleh Uni Eropa untuk pekerjaan restorasi.
Tak butuh waktu lama, dalam seminggu telah terkumpul dana dari masyarakat sekitar 800.000 euro atau setara Rp13 miliar.
Pekerjaan tersebut dikabarkan akan berlangsung pada Februari 2024.
Namun, pemerintah Italia tidak dapat memastikan berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, mengingat bangunan tersebut telah berusia ratusan tahun.
BACA JUGA:Strategi Perang Kuno dalam Sejarah Dunia, Bikin Kaget Dahulu Ada Bom Ular Berbisa
BACA JUGA:Ini Alasan Mesopotamia Tempat Lahirnya Peradaban, Ternyata Begini Jejak Sejarahnya
Diduga menara Asinelli pada awalnya memiliki ketinggian sekitar 70 m dan kemudian ditinggikan menjadi 97,2 m.
Sementara itu, menara Garisenda awalnya mencapai ketinggian 60 m, tetapi terpaksa dipendekkan pada abad ke-14 karena sudah terlalu miring.
Ketinggian menara Garisenda saat ini adalah 48 m.
Situs ini pertama kali ditutup pada Oktober setelah sensor mendeteksi perubahan kemiringan Garisenda dan inspeksi menunjukkan adanya kerusakan pada material yang membentuk dasarnya.
Itulah sedikit sejarah di balik menara torre garisenda yang ada di Italia, semoga bermanfaat ya.*