Peradaban modern akan terlihat sangat berbeda saat ini jika bukan karena penemuan kuno dan penggunaan roda sederhana. Di mana dan kapan tepatnya roda ditemukan masih belum jelas.
Kemungkinan besar hal ini ditemukan secara independen oleh banyak peradaban pada satu waktu atau lainnya. Kesederhanaan roda berarti kemungkinan besar roda telah ditemukan bahkan oleh peradaban yang tidak membutuhkannya.
Bukti paling awal mengenai roda berasal dari tahun 4500 SM hingga 3300 SM di Mesopotamia dalam bentuk roda tembikar. Roda transportasi awal dibuat dari papan kayu solid.
BACA JUGA:Baru Tau, Ternyata Wilayah Ini Asal Usulnya Peradaban Maya Kuno
Desain ini diperbaiki sekitar tahun 2200 SM hingga 1550 SM selama Zaman Perunggu Tengah. Saat itu roda berjeruji dan kereta pertama kali muncul.
Foto : Roda.-Penemuan Zaman Kuno Sekarang Masih Kita Gunakan, Ternyata Sejarahnya Seperti Ini-National geographic
Saat ini, roda diperlukan untuk hampir semua bentuk transportasi. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada transportasi darat saja.
Pesawat terbang membutuhkan roda untuk lepas landas dan mendarat. Kebanyakan helikopter juga memiliki roda. Bahkan sistem maglev memerlukan roda yang dapat dipanjangkan saat melaju dengan kecepatan rendah.
Pemanasan sentral
Pemanas sentral sering dianggap sebagai kemewahan modern. Namun sebenarnya, keberadaannya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
BACA JUGA:Jembatan Kota Intan. Sejarah dan Asal Usul Jembatan Tertua di Indonesia Peninggalan Compeni Belanda
7000 tahun yang lalu, orang Korea menggunakan sistem yang disebut ondol. Ondol mengarahkan panas dari api melalui terowongan di bawah lantai.
Penemuan kuno ini ditemukan secara independen oleh orang-orang Yunani beberapa ribu tahun kemudian. Sistem pemanasan sentral Yunani kuno menggunakan ruang terbuka di bawah lantai, yang ditinggikan di atas pilar.
Bangsa Romawi mengambil sistem ini dan memperbaikinya. Mereka menggunakannya untuk menghangatkan vila-vila orang kaya, serta pemandian umum. Sistem ini disebut hipocaust.
Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi di Eropa, banyak teknologi yang tidak mampu direproduksi. Dan selama seribu tahun, orang-orang Eropa kembali memanaskan bagian dalam rumah mereka dengan api biasa.
BACA JUGA:Baru Tau, 5 Kuliner Populer di Indonesia Ini Asal Usulnya dari Tionghoa