Konektor tempur (combat connectors) adalah antarmuka yang memfasilitasi komunikasi antara sistem rudal dan mekanisme kontrol peluncurnya.
Perangkat ini memungkinkan input perintah, pemantauan status, dan aktivasi sinyal. Di sisi lain, kotak persimpangan (junction box) adalah pusat konektivitas penting untuk data dan sambungan listrik.
Foto : Peluncuran rudal jelajah.-Diklaim Tak Sengaja, Insiden Rudal Jelajah Brahmos Meluncur ke Wilayah Pakistan-Indomiliter.com
Komponen ini sangat penting untuk menyesuaikan jalur penerbangan dan penargetan rudal berdasarkan perintah atau informasi intelijen terbaru.
Pengaktifan konektor tempur ini terjadi pada momen-momen tertentu selama fase persiapan dan penerbangan rudal. Sistem ini memainkan peran penting dalam memastikan data penargetan awal, pemeriksaan sistem, dan pembaruan status mencapai rudal tersebut.
BACA JUGA:C-130H Hercules TNI AU Diupgrade, Merogoh Kocek US$150 Juta
Bahkan setelah peluncuran, konektor ini terus memberikan pembaruan dan penyesuaian waktu realtime berdasarkan modifikasi di tengah penerbangan.
Seperti diukutip Bulgarianmilitary.com, seharusnya diperlukan langkah-langkah keselamatan mekanis dan listrik, urutan persenjataan terenkripsi, dan persetujuan peluncuran untuk melindungi terhadap peluncuran yang tidak disengaja.
“Biasanya, prosedur fail-safe melibatkan beberapa kode otorisasi, kunci elektronik, dan penonaktifan fisik ketika tidak digunakan secara aktif, sehingga secara signifikan mengurangi potensi pelepasan yang tidak disengaja.”
Meneliti aspek teknis yang rumit dari rudal Brahmos, orang mungkin mempertanyakan mengapa Tim Tempur memilih untuk mengangkut rudal dalam ‘keadaan hidup’ untuk apa yang disebut sebagai ‘inspeksi’.
BACA JUGA:Perancis Enggan Jual Dassault Rafale ke Serbia, Gegara Masalah Kosovo
Bukankah lebih masuk akal jika rudal tersebut diangkut dalam keadaan ‘inert’? Meskipun protokol keselamatan telah diterapkan dengan cermat, peluncuran yang tidak disengaja diduga terjadi—sebuah kejadian yang menurut India adalah sebuah kecelakaan.
Peristiwa ini menunjukkan kemungkinan kegagalan dalam mematuhi langkah-langkah (SOP) keselamatan. Namun, banyak juga yang beranggapan, apakah ini merupakan selubung tipis yang menyembunyikan peluncuran yang sebenarnya memang disengaja?
Biasanya, rudal diangkut melintasi lokasi yang ‘inert’, tanpa bahan bakar, dan sepenuhnya dikunci dengan mekanisme keselamatan.
Menariknya, laporan lembaga thin thank CISS (Center for International Strategic Studies) mengutip pernyataan perwira India yang bertanggung jawab atas rudal salah meluncur tersebut, dan menjelaskan bahwa rudal dengan hulu ledak (senjata aktif) sedang dipindahkan.