PAGARALAMPOS.COM - 9 Maret 2022, dikenal sebagai tanggal yang tidak terlupakan dalam sejarah ‘panas dingin’ hubungan bilateral antara India dan Pakistan. Kala itu, sabuah rudal jelajah Brahmos milik Angkatan Udara India diklaim tidak sengaja meluncur di Ambala (India).
Dan rudal berharga seharga US$3,5 juta per unit itu jatuh di wilayah Mian Channu, Pakistan, yang jaraknya 110 km dari garis perbatasan. Insiden tersebut bisa berujung bencana, pasalnya dapat memicu perang terbuka bila Pakistan melancarkan serangan balasan secara responsif.
Buntut dari insiden Brahmos yang meluncur tidak sengaja, tiga periwra militer India telah dipecat, meski kini tengah mengajukan banding di Pengadilan Tinggi sebagai bagian dari langkah pembelaan. Namun, terlepas dari kontroversi yang terjadi, meluncurnya rudal Brahmos ke wilayah Pakistan.
Seolah menjadi bukti, bahwa sistem hanud (pertahahan udara) Pakistan punya kerentanan. Otoritas militer Pakistan konon tidak telat bereaksi, bahkan tidak secara langsung disadari oleh otoritas terkait.
BACA JUGA:Setelah Hermes 450, Hizbullah Tembak Jatuh Drone Hermes 900 Israel Dengan Rudal Hanud 358
Investigasi dua tahun oleh Angkatan Udara India (IAF) mengungkap misteri di balik peluncuran rudal yang tidak disengaja tersebut. Rudal Brahmos LACM (Land Attack Cruise Missile) secara tidak sengaja ditembakkan sekitar pukul 19.00 dari sebuah pangkalan di dekat Ambala.
Rudal tersebut menempuh perjalanan sekitar 124 kilometer sebelum jatuh di Mian Channu, yang masuk teritorial wilayah Punjab Pakistan.
Sebagai catatan, Brahmos yang tidak sengaja meluncur tidak dibekali dengan hulu ledak, mengingat insiden terjadi saat dalam suasana latihan kesiapan tempur.
Laporan dari pihak Pakistan mengklaim bahwa mereka berhasil melacak lintasan rudal Brahmos tersebut dari Sirsa, pangkalan angkatan udara India Utara. Namun, terlepas dari klaim pelacakan tersebut, Pakistan faktanya gagal untuk menyerang atau mencegat rudal yang salah sasaran tersebut.
BACA JUGA:Serangan Israel Ke Pekerja World Central Kitchen Di Gaza Gunakan Drone Hermes 450 Dengan Rudal Spike
Belum lama ini, Angkatan Udara India mengungkapkan kepada Pengadilan Tinggi Delhi bahwa peluncuran rudal supersonik Brahmos yang tidak disengaja terjadi karena konektor tempur tetap terpasang pada kotak persimpangan.
Sehingga menyebabkan macet. Hal ini menandai pernyataan publik pertama kepada IAF mengenai penyebab kecelakaan tersebut.
IAF memulai Pengadilan Penyelidikan (CoI) untuk menyelidiki kesalahan tembak tersebut, dan mengaitkan penembakan rudal tersebut dengan ‘beberapa kelalaian’ oleh tiga petugas di Tim Tempurnya. Para petugas ini saat ini sedang menantang temuan CoI di Pengadilan Tinggi Delhi.
Terkenal karena kecepatan, akurasi, dan kapasitas destruktifnya, Brahmos adalah rudal jelajah supersonik yang dapat berkemampuan nuklir. Versi Brahmos LACM yang digunakan oleh IAF terdiri dari dua bagian penting, yakni combat connectors dan junction box.
BACA JUGA:Cina Kembangkan Rudal Hanud, Jangkauan 2.000 Km, Targetkan Pembom Strategis dan AWACS