BACA JUGA:Hancurnya Kota 'Maksiat'. Ini Penyebab Musnahnya Warga Pompeii Kota Kuno di Romawi
Panel-panel yang mengelilingi sosok wanita itu jelas merupakan referensi klasik. Mereka adalah tokoh-tokoh mitologi, termasuk Athena dan Hercules.
Selain itu juga ada pemandangan yang digambarkan dalam Metamorphoses oleh penyair abad pertama Ovid.
Salah satunya, Dewi Diana sedang mandi sementara bidadari menyisir rambutnya. Sosok laki-laki yang diam-diam mengawasi adalah Actaeon.
Actaeon dihukum Diana menjadi rusa jantan untuk diburu dan dibunuh.
BACA JUGA:Jejak Peradaban Romawi: Temuan Arsip dan Stempel Bersejarah di Turki
Perpaduan antara perburuan dan erotisme berlanjut di mosaik triclinium atau ruang makan. Ruang dirancang untuk mengesankan dan menyenangkan para tamu.
Mosaik ini kemungkinan besar menggambarkan Adonis, pemuda cantik yang dicintai Venus. Dia melawan babi hutan yang hendak membunuhnya, yang membuat dewi pengawas ketakutan.
Di bawah ini adalah dua anjing yang terluka, mungkin terluka, oleh babi hutan. “Keduanya mungkin potret anjing pemburu yang sebenarnya di perkebunan tersebut,” Montoya menambahkan lagi.
Mosaik karpet mengesankan lainnya menghiasi oecus utama atau area resepsi. Mosaik tersebut menggambarkan pemberian gadis budak Briseis kepada Achilles selama Perang Troya.
BACA JUGA:Siapkan Armada Tepat Waktu,Atasi Lonjakan Penumpang Menuju Hari Raya Idul Fitri di Kota Pagaralam
Inti dari plot Iliad karya Homer, kisah Briseis yang tidak menyenangkan menggemakan perpaduan erotisme dan kekerasan di seluruh mosaik.
Di seberang pintu masuk ocus terdapat sebuah ceruk yang dulunya berisi air mancur. Di ceruk di atasnya terdapat potret Dewa Oceanus yang megah.
Potretnya terdiri dari potongan-potongan kecil yang menciptakan efek gelombang kecil atau riak.
Janggutnya yang tergerai dan ekspresinya yang muram menjadi gambaran simbol dari harta karun mosaik Carranque.
BACA JUGA:Mengejutkan! Peti Mati Timah dari Zaman Romawi di Jalur Gaza Berhasil Ditemukan Arkeolog