Keberadaam Kastil John IV tidak diketahui sampai para arkeolog mulai menggali fondasinya pada 2021 untuk mengantisipasi konversi bangunan bersejarah tersebut menjadi situs museum baru.
BACA JUGA:Mengulik Misteri dan Sejarah di Bangunnya Piramida Zaman Dahulu
BACA JUGA:Sudah Ada Sejak Romawi Kuno, Begini Sejarah Kamal Kanal Amsterdam
Selama penggalian di halaman hotel tua, para arkeolog menemukan reruntuhan menara yang menghadap ke lantai dasar dan parit luar rumah Duke.
Kastil ini memiliki panjang sekitar 42 meter dan lebar 17 meter, dengan tebal tembok hingga 5,5 meter.
Di dalamnya terdapat beberapa anak tangga, termasuk tangga upacara, serta cetakan ukiran dan kusen pintu dekoratif.
Proyek arsitektur ini secara cerdik menggabungkan fungsi pertahanan dan tempat tinggal, demikian pernyataan INRAP yang diterjemahkan.
BACA JUGA:Miliki Keunikan yang Menarik! Mari Mengenal Sejarah Pesanggrahan Rejowinangun Situs warungboto
BACA JUGA:Miliki Arsitektur Bangunan yang Menarik! Inilah Sejarah Asal-usul Pesanggrahan Rejowinangun
Di tepi kastil, para arkeolog menemukan toilet dan pipa drainase, mungkin setinggi tiga atau empat lantai.
Ketika mereka menggeledah toilet secara manual, mereka menemukan koin-koin dari abad ke-15 dan ke-16, peralatan memasak yang dibuang, dan barang-barang kecil lainnya.
Lingkungan lembab di toilet tua juga melestarikan mangkuk kayu dan bagian tong. Para arkeolog juga mencari di parit dan menemukan perhiasan, peniti, gesper dan pelat logam, serta kunci dan gembok.
Orang-orang mengakses benteng yang dibentengi dengan menyeberangi jembatan kayu di atas parit. Jembatan tersebut sudah tidak ada lagi, tetapi penyangganya terlihat selama penggalian.
Penemuan arkeologi ini menunjukkan betapa berkuasa dan kayanya Duke John IV. “Pembangunan gedung tersebut dilakukan dalam satu tahap.
Hal ini menunjukkan pentingnya sumber daya finansial dan manusia yang digunakan,” demikian pernyataan INRAP.