Ayuhanafiq juga mengungkapkan bahwa dam ini digunakan sebagai pengendali banjir di Kota Raja serta memiliki peran penting dalam irigasi.
BACA JUGA:Mengerikan, Misteri Ular Berkepala 3 yang Miliki Mitos dan Fakta!
BACA JUGA:Inilah Misteri dan Mitos Gunung Dempo, Salah Satunya Ada Mitos Kayu Panjang Umur
Pembangunan tata air pada masa Majapahit dilakukan karena arus Sungai Landean dan Pikatan yang deras.
Pintu air ini juga berfungsi untuk mencegah kekeringan di ibu kota Majapahit meskipun saat musim kemarau.
Bendungan ini dianggap sebagai objek vital bagi Majapahit dan ditetapkan sebagai tanah bebas pajak oleh raja, sehingga dipelihara dengan baik oleh masyarakat.
Namun, setelah runtuhnya Majapahit, Bendungan Baureno mengalami kelalaian.
BACA JUGA:Tara Emas, Misteri dan Sejarah Artefak Berharga Yang Berhasil Ditemukan
BACA JUGA:Mengintip Misteri Cepuri, Kisah Pertemuan Legendaris di Pantai Parangkusumo
Konstruksinya yang terbuat dari bata merah membuatnya lambat laun rusak akibat tergerus derasnya Sungai Landean.
Akhirnya, Belanda melakukan pemugaran bendungan ini karena mereka tertarik untuk membangun industri gula di Jawa Timur.
NV Eschauzier Concern, sebuah perusahaan Belanda, dipercayakan untuk melakukan revitalisasi.
Perusahaan ini adalah milik Gerard Joachimus (GJ) Eschauzier dan mengoperasikan Suiker Fabriek (PG) Dinoyo di Kecamatan Jatirejo pada masa itu.
BACA JUGA:Dibalik Pesona Kota Pagar Alam, Inilah 3 Misteri dan Keajaiban Alam yang Memikat
Setelah revitalisasi selesai, Belanda tetap mempertahankan arca Dewa Kala pada dinding barat dam sebagai penghormatan terhadap nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat setempat.